KOMPAS.com - Presiden Atalanta Antonio Percassi menegaskan bahwa Kota Bergamo tidak akan menyerah menghadapi "serangan" virus corona.
Bergamo menjadi kota yang terdampak corona paling parah di Italia. Departemen Perlindungan Sipil Italia per Minggu (29/3/2020) mengonfirmasi ada 39.415 kasus di Provinsi Lombardy.
Kota Bergamo kian terpukul karena laga Atalanta vs Valencia pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions disebut sebagai bom biologis yang membuat virus corona menyebar ke seluruh Italia dan Spanyol.
"Pertandingan itu merupakan bom biologis. Saat itu, kami sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Jika virus itu mulai merebak, sekitar 40 ribu fans yang datang ke San Siro (Milan), sudah pasti terinfeksi," kata Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori, seperti dikutip dari Marca.
Baca juga: Tinta Emas Atalanta di Liga Champions Dibayar Ribuan Nyawa
Keberhasilan Atalanta mencetak sejarah lolos ke perempat final Liga Champions pun harus diiringi kegetiran karena korban jiwa akibat Covid-19 juga kian bertambah.
Di tengah tragedi yang terjadi di Bergamo, Antonio Percassi menegaskan bahwa warga kota yang terletak di Italia Utara itu tidak akan menyerah begitu saja.
Menurut Percassi, warga Bergamo akan terus berjuang memerangi wabah virus corona.
"Kita, sebagai manusia terbiasa bertarung dan tidak pernah menyerah. Bergamo tidak boleh menyerah," ujar Percassi, seperti dikutip dari Football Italia.
"Orang-orang Bergamo memang sedikit tertutup. Namun kami sangat dermawan dan terbiasa bertarung tanpa pernah menyerah, bahkan jika itu adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya," kata Percassi menambahkan.
Baca juga: Malam Terbesar Atalanta yang Jadi Bom Biologis Virus Corona di Italia
Tak lupa, Percassi mewakili Atalanta turut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan juga tenaga medis yang telah berjuang selama pandemi corona.
"Mewakili klub, saya ingin memberikan pelukan kepada mereka yang menderita," ucap Percassi.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter dan operator di sektor ini yang telah melakukan pekerjaan luar biasa."
"Saya pernah ke rumah sakit dan ketika berada di sana rasanya seperti mimpi buruk. Saya hanya ingin menangis. Beruntung orang-orang ini ada dan mereka bekerja dengan keajaiban," kata Percassi.
Baca juga: Marco Sportiello, Pemain Atalanta Pertama yang Positif Covid-19
Ucapan terima kasih secara khusus juga disampaikan Percassi kepada para pendukung Atalanta yang sedang mengalami masa sulit.
"Ikatan kami dengan kota ini adalah sesuatu yang spesial. Mereka adalah orang-orang luar biasa pada saat situasi sulit. Kami memiliki sinergi khusus," tutur Percassi.
"Saya berharap apa yang Atalanta lakukan pada tahun ini akan menghasilkan senyuman dari orang-orang yang mengikuti kami dalam kesulitan-kesulitan ini," pungkas Percassi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.