Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

KOMPAS.com - Proses komunikasi, baik interpersonal, massa, maupun publik, pasti membawa dampak dalam diri komunikannya (penerima pesan).

Secara garis besar, ada tiga dalam komunikasi, yakni dampak afektif, kognitif, serta konatif. Apa itu dampak afektif, kognitif, dan konatif komunikasi?

Dampak afektif komunikasi

Menurut Luthfi Arja, dkk dalam buku Aksi Komunikasi dalam Teori dan Praktik (2023), dampak afektif komunikasi adalah dampak yang memengaruhi emosi dan sikap seseorang.

Pesan yang disampaikan komunikator (pengirim pesan) dapat memengaruhi sisi afektif (sikap, emosi, dan perasaan) komunikannya.

Sebagai contoh, pemberitaan soal gempa bumi di Tuban, dapat memengaruhi sisi afektif komunikannya, penonton menjadi memiliki rasa iba dan sedih.

Baca juga: Apa Itu Dampak Afektif Komunikasi?

Dampak kognitif komunikasi

Dilansir dari buku Penyesatan Opini (2002) oleh Adian Husaini, dampak kognitif komunikasi adalah perubahan intelektualitas pada diri komunikan.

Berbeda dengan dampak afektif, dampak kognitif tidak memengaruhi sisi afektif (emosi) komunikannya, melainkan sisi pengetahuan atau intelektualnya.

Secara garis besar, dampak kognitif komunikasi ini bersifat positif. Karena dapat menambah pengetahuan pembacanya.

Misal, video tutorial di YouTube dapat membantu komunikan, dalam hal ini masyarakat, untuk mengetahui cara membuat sesuatu.

Dampak konatif komunikasi

Dikutip dari buku Komunikasi Massa (2018) karya Siti Zaenab, dampak konatif komunikasi adalah dampak yang mendorong komunikan untuk bertindak.

Baca juga: Apa Itu Dampak Kognitif Komunikasi?

Semua pesan atau informasi yang diberikan mendorong komunikan untuk melakukan tindakan tertentu, baik itu bagi komunikator maupun pihak lainnya.

Contoh, A memerintahkan B untuk melakukan sesuatu. Dampak konatif komunikasi pada diri B akan membuatnya bertindak sesuai perintah A.