KOMPAS.com – Adaptasi fisiologis adalah bentuk penyesuaian intraseluler, biokimia, dan metabolik pada makhluk hidup. Adaptasi fisiologis juga dilakukan oleh tumbuhan. Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan:
Bunga yang mengeluarkan aroma
Baca juga: Adaptasi Tumbuhan: Definisi, Tujuan, Cara, Macam, dan Contohnya
Contoh adaptasi fisiologis pada tumbuhan adalah bunga yang mengeluarkan aroma.
Dilansir dari Science Learning Hub, beberapa bunga tanaman mengembangkan aroma yang dapat menarik serangga.
Di mana bunga tersebut memperoduksi metabolit sekunder berupa senyawa beraroma tertentu yang disukai oleh serangga penyerbuknya.
Bunga yang diserbuki kupu-kupu dan lebah biasanya mengeluarkan aroma manis.
Sedangkan, bunga yang diserbuki lalat dan kumbang biasanya mengeluarkan aroma busuk yang tidak sedap.
Baca juga: Ciri-ciri Bunga yang Penyerbukannya Dibantu oleh Kumbang
Contoh adaptasi fisiologis pada tumbuhan selanjutnya adalah fotosintesis CAM atau metabolisme asam crassulacean.
Fotosintesis CAM adalah mekanisme fotosintesis pada tumbuhan yang hidup di daerah panas dan kering agar tidak perlu membuka stomatanya pada siang hari.
Tumbuhan dengan fotosintesis CAM dapat membuka stomatanya pada malam hari yang dingin, sehingga tidak banyak air yang menguap dari tubuhnya.
Tumbuhan kemudian menyerap karbon dioksida.
Dilansir dari Biology LibreTexts, karbon dioksida kemudian mengalami karboksilasi fosfoenolpiruvat menjadi oksaloasetat dan direduksi menjadi malat.
Baca juga: Fotosintesis CAM: Adaptasi Tumbuhan Xerofit
Sederhananya, karbon dioksida diserap pada malam hari dan disimpan menjadi malat.
Malat kemudian didekarboksilasi pada siang hari ketika sinar matahari tersedia. Sehingga, tumbuhan CAM dapat berfotosintesis di siang hari tanpa membuka stomatanya.
Dilansir dari Biology Online, karena kondisi salinitas yang tinggi benih tumbuhan di daerah pesisir beradaptasi secara fisiologis untuk melakukan dormansi.