Plasma Darah: Pengertian, Komponen, dan Fungsinya

KOMPAS.com – Salah satu komponen utama darah adalah plasma. Namun, tahukah kamu aoa yang dimaksud dengan plasma darah, apa saja komponen utama plasma darah, dan apa fungsi plasma darah? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut!

Pengertian plasma darah

Dilansir dari Biology LibreTexts, plasma darah adalah komponen cair darah setelah semua sel darah dan trombosit dikeluarkan.

Plasma darah memiliki warna kuning muda yang menyerupai warna jerami.

Plasma darah merupakan komponen utama darah karena membentuk sekitar 55 persen dari total volume darah.

Baca juga: 4 Komponen Penyusun Darah beserta Fungsinya

Dilansir dar Khan Academy, plasma darah didapat dengan cara memutar tabung darah utuh dalam tabung sentrifugasi.

Pemutaran tersebut dilakukan dalam kecepatan putaran tinggi, yaitu sekitar 3.000 rpm.

Komponen plasma darah

Komponen utama plasma darah adalah air. Plasma darah mengandung 90 persen air dan 10 persen komponen lainnya.

10 persen komponen lain plasma darah adalah protein, ion, antibodi, faktor koagulasi, asam organik, nutrisi, limbah, elektrolit, lipid, vitamin, pigmen, dan juga enzim.

Baca juga: Perbedaan Serum dan Plasma Darah

Fungsi plasma darah

Fungsi plasma darah adalah mengangkut air dan nutrisi, mengangkut produk limbah, dan embantu pembekuan darah.

Mengangkut air dan nutrisi

Plasma darah berfungsi mengangkut air dan nutrisi ke sel-sel di seluruh tubuh. Plasma darah juga mengangkut hormon dan protein ke bagian tubuh yang memerlukan.

Mengangkut produk limbah

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, plasma darah juga berfungsi mengangkut produk limbah metabolisme sel ke ginjal, hati, dan juga paru-paru untuk diekskresikan.

Baca juga: Sistem Ekskresi Manusia

Membantu pembekuan darah

Karena mengandung faktor koagulasi, plasma darah turut membantu pembekuan darah ketika tubuh luka atau mengalami cedera mekanis.

Selain ketiga fungsi tersebut, plasma darah juga membantu menjaga tekanan darah, menopang pembuluh darah, dan membantu pertahanan tubuh terhadap mikroba penyebab penyakit.