KOMPAS.com – Ketidaklangsungan ekspresi merupakan salah satu hal yang biasa dilakukan untuk menemukan makna dalam teks.
Umumnya hal itu disebabkan oleh penggantian, penyimpangan arti, dan pergantian arti. Berikut penjelasannya:
Dikenal juga sebagai bahasa kiasan, yakni kata atau tanda dengan arti lain yang tidak sesuai dengan makna sesungguhnya.
Apa penyebab penggantian arti? Penggantian arti disebabkan oleh metafora dan metonimi.
Penggantian arti juga dapat disebabkan oleh bahasa kiasan, seperti simile, personifikasi, elogori, sinekdoki, serta perumpamaan epos.
Baca juga: Majas Simile: Ciri-ciri dan Contohnya
Adalah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lainnya, dengan memakai kata perbandingan, seperti sebagai, semisal, seperti, dan seumpana.
Merupakan bahasa kiasan dengan perantaraan benda lain.
Apa yang dimaksud dengan perumpamaan epos?
Perumpamaan epos merupakan perbandingan yang diperpanjang dengan melanjutkan sifat pembandingnya.
Lazim digunakan untuk memberi gambaran secara jelas mengenai sifat-sifat pembandingnya.
Adalah cerita kiasan yang mengiaskan suatu hal atau kejadian.
Baca juga: Contoh Majas Allegori
Merupakan bentuk penyamaan benda dengan manusia. Benda dibuat seolah-olah hidup dan bisa berpikir untuk memberi bayangan yang konkret.
Apa itu metonimia? Metonimia merupakan kiasan pengganti nama untuk membuat sesuatu lebih hidup dan menghasilkan imaji yang nyata.
Adalah kiasan yang menyebutkan keseluruhan bagian dari sebuah obyek.
Penyimpangan arti terjadi karena ambiguitas, kontradiksi, dan nonsense yang berhubungan untuk mencari kesimpulan dari arti.