Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Bulu tangkis atau badminton mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1955. Bulu tangkis merupakan permainan yang menggunakan alat pemukul raket, bolanya berupa shuttlecock (kok), dan lapangannya dibatasi oleh jaring atau net.
Untuk dapat bermain bulu tangkis dengan baik, harus mengetahui teknik-teknik permainan bulu tangkis. Teknik-teknik itu di antaranya teknik memukul bola, teknis servis, dan teknik smash.
Berikut penjelasannya:
Agar dapat melakukan suatu pukulan dengan baik, diperlukan penguasaan teknik memukul yang benar. Beberapa hal yang merupakan prinsip dasar dalam teknik memukul shuttlecock adalah:
Putaran lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan hal paling penting dalam melakukan suatu pukulan. Semua pukulan dalam permainan bulu tangkis dilakukan dengan memutar lengan bawah dan pergelangan.
Baca juga: Permainan Bulu Tangkis: Ukuran lapangan, Net, dan Aturan Permainan
Posisi badan pada saat akan memukul harus berada di belakang kok. Keuntungan dari penempatan posisi badan dibelakang kok sebagai berikut:
Gerakan ayunan raket pada saat memukul dirahasiakan agar lawan sulit membaca arah dan jenis pukulan. Oleh karena itu, merahasiakan gerakan awal dalam permainan bulu tangkis sangat penting.
Pada saat memukul shuttlecock, kedua kaki harus digerakkan sehingga dapat membantu tenaga tangan yang memegang raket. Di sini diperlukan koordinasi gerak yang harmonis dari ujung kaki sampai ujung raket.
Posisi kaki setelah melakukan pukulan harus berada dalam keadaan rileks dan tidak terpaku di lantai. Jika melakukan loncatan pada saat memukul maka harus mendarat dengan mengeper pada ujung kaki.
Dalam permainan bulu tangkis, para pemain harus mengetahui karakter shuttlecock. Bola pada permainan bulu tangkis terbuat dari bulu burung atau angsa yang disebut kok (shuttlecock).
Susunan shuttlecock terbuat dari bulu yang lebih berat pada bagian kepala. Arah jalannya shuttlecock akan berbeda jika kita memberikan perlakuan tertentu, misalnya tarikan atau sodokan.
Gerakan kaki (footwork) pada saat akan melakukan pukulan, sangat penting dikuasai oleh pemain.
Dengan gerakan kaki yang baik pemain dapat bergerak ke segala bagian lapangan. Pemain dapat memukul shuttlecock dengan efisien dan dapat mengontrol pukulan lawan.
Hal terpenting yang harus diingat bahwa sebelum memukul, sebaiknya langkah terakhir adalah kaki kanan. Setelah melakukan pukulan, pemain harus kembali ke kedudukan di tengah lapangan.