Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com -Estetika merupakan nilai keindahan pada sebuah karya seni. Secara etimologis, kata estetika berasal dari bahasa Latin yaitu aestheticus atau dalam bahasa Yunani, aestheticos yang artinya adalah merasakan atau hal yang dapat diserap oleh panca indera manusia.
Kata aestheticos tersebut adalah turunan kata dari aisthanomai yang artinya adalah saya melihat, meraba dan merasakan.
Estetika atau keindahan memiliki banyak makna serta arti, setiap orang memiliki pengertian yang berbeda-beda di antara satu dan yang lainnya. Karena, setiap orang memiliki penilaian sekaligus kriteria estetika yang berbeda-beda.
Fungsi estetika dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Baca juga: Nilai Estetika: Pengertian dan Fungsinya
Ilmu estetika merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan dan mempelajari seluruh aspek dari apa yang diketahui oleh manusia sebagai keindahan.
Akan tetapi, keindahan yang dimaksud dalam ilmu estetika ini bukan hanya mengenai suatu karya seni saja, tetapi dalam setiap aspek kehidupan.
Seperti kejiwaan, emosi dan pengetahuan. Estetika ini juga dapat digunakan oleh seseorang untuk menilai suatu hal yang memang dianggap baik maupun buruk dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui ilmu estetika tersebut, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, di antaranya:
Baca juga: Faktor Estetika Produk Kerajinan
Terdapat tiga aspek estetika yang biasa digunakan sebagai acuan untuk menilai karya seni yaitu:
Absolutisme merupakan bentuk penilaian dari sebuah karya seni yang memiliki sifat mutlak serta tidak dapat ditawar ataupun diganggu gugat. Bentuk dari penilaian satu ini berdasarkan pada hal konvensi atau pada bentuk peraturan yang telah ditentukan.
Anarki adalah bentuk penilaian kedua yang didasarkan pada pendapat setiap orang dan sifatnya adalah subyektif serta tidak perlu lagi adanya bentuk pertanggung jawabkan.
Penilaian anarki ini tetap didasarkan pada peraturan seni yang berlaku. Akan tetapi telah disesuaikan dengan pengalaman serta perspektif seseorang atas pandangannya mengenai seni.
Relativisme yaitu aspek ketiga dalam estetika. Relativisme merupakan bentuk penilaian seseorang yang sifatnya adalah tak mutlak atau tidak absolut serta masih memiliki sifat obyektif.
Maka artinya, penilaian tersebut masih mempertimbangkan banyak hal dengan segala peraturan yang berlaku.
Baca juga: 4 Tujuan Berkarya Seni Lukis