Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-Macam Bunyi Pantul, Manfaat, dan Syaratnya

Kompas.com - 25/11/2022, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara rapat sekaligus renggang yang terbentuk oleh molekul udara serta dapat ditimbulkan dari sumber bunyi yang mampu bergetar.

Dari rambatan, bunyi tersebut nantinya akan terdengar oleh telinga dan bisa dipahami otak. Energi bunyi merupakan segala kemampuan yang timbul sebagai pengaruh dari bunyi.

Pengertian bunyi pantul adalah bunyi yang dihasilkan akibat pemantulan gelombang bunyi.

Baca juga: Bunyi Infrasonik: Pengertian, Contoh, dan Kegunaannya

Macam-macam bunyi pantul 

Bunyi pantul ada tiga jenis, yaitu gema, gaung, dan bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Berikut penjelasannya: 

  • Bunyi gema

Bunyi gema yaitu jenis bunyi pantul yang terjadi setelah bunyi asli. Artinya, bunyi pantulan akan terdengar dengan jeda yang sebentar setelah bunyi asli selesai diciptakan. Gema dapat terjadi karena terdapat jarak yang cukup jauh antara sumber bunyi dan dinding pantul.

Berbeda dengan bunyi pantul jenis gaung, bunyi gema ini kerap kali terjadi di lereng bukit, tebing, gua, serta stadion sepak bola.

Persamaan dari tempat – tempat tersebut yakni memiliki jarak antara dinding pantul yang ukurannya lebih dari 20 meter.

Contohnya, ketika berada di dalam gua dan berteriak “Hai”, maka suara pantulan dari kata “Hai” tersebut akan keluar setelah suara asli tidak terdengar lagi.

  • Bunyi gaung 

Bunyi gaung yaitu jenis bunyi pantul yang terdengar seakan kurang jelas, bahkan kejelasannya tak sama dengan bunyi asli. Bunyi gaung ini dapat terjadi sebagai akibat dari bercampurnya bunyi asli dengan bunyi pantul.

Gaung pada umumnya terjadi pada jarak antara dinding pantul sekitar 10 hingga 20 meter saja seperti di dalam gedung, misalnya gedung bioskop, gedung konser, dan gedung pertemuan.

Baca juga: Hukum 1 Termodinamika: Bunyi, Persamaan, dan Konsekuensinya

Contoh, ketika seseorang sedang menonton konser dari penyanyi yang disukai, kemudian penyanyi tersebut menyerukan kata “Biar”, nantinya akibat dari bunyi gaung, kita akan mendengarkan kata “Biar” tersebut dengan ada jeda. Berikut ilustrasinya :

Bunyi asli  : bi – ar
Bunyi pantulan  : bi — ar
Bunyi yang terdengar  : Biar ———— ar

  • Memperkuat bunyi asli 

Jenis bunyi pantul selanjutnya yaitu yang memiliki sifat sebagai penguat bunyi asli. Berbeda dengan jenis bunyi pantul, pada jenis ini nantinya bunyi pantul justru akan menjadi penguat bagi bunyi asli.

Hal ini dapat terjadi karena jarak yang ada antara sumber bunyi dan dinding pemantul cukup dekat, sehingga waktu yang diperlukan oleh bunyi untuk memantulkan kembali suaranya juga cenderung lebih singkat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com