Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komponen dan Faktor Penyebab Kecemasan (Anxiety)

Kompas.com - 24/06/2022, 10:30 WIB
Aldila Daradinanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecemasan adalah emosi tidak menyenangkan yang dialami individu ketika menghadapi situasi tertentu yang tidak pasti atau tidak menentu.

Kecemasan merupakan pengalaman subyektif tidak menyenangkan mengenai ketegangan atau kekhawatiran, seperti perasaan tegang, cemas, juga emosi.

Dikutip dari buku Teori-Teori Psikologi (2010) karya M. Nur Ghufron dan Rini Risnawati S, ditinjau dari teori psikoanalisis, dinamika kecemasan disebabkan oleh tekanan buruk, perilaku masa lalu, juga gangguan mental.

Sementara ditinjau dari teori kognitif, kecemasan terjadi karena evaluasi diri yang negatif terhadap kemampuan serta orientasi diri.

Sedangkan ditinjau dari teori humanistik, kecemasan merupakan kekhawatiran pada apa yang akan dilakukan.

Baca juga: Kepribadian Plegmatis: Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan

Komponen kecemasan

Dilansir dari jurnal Reducing the Anxiety (2000) karya Shah, kecemasan terbagi menjadi tiga komponen, yaitu:

  • Emosional, seperti perasaan gelisah, panik, khawatir, takut, dan tegang
  • Komponen fisik, seperti perut mual, sakit perut, grogi, pusing, tangan berkeringat, jantung berdebar, dan lain-lain
  • Mental atau kognitif, seperti gangguan perhatian dan memori, ketidakteraturan dalam berpikir, gangguan tidur, kekhawatiran, dan bingung.

Faktor yang memengaruhi kecemasan

Kecemasan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pikiran tidak rasional dan pengalaman negatif di masa lalu.

Pikiran tidak rasional

Adalah kepercayaan dan keyakinan terhadap kejadian yang menjadi penyebab kecemasan. Adapun yang dimaksud dengan pikiran tidak rasional adalah:

  1. Kesempurnaan
    Individu mengharapkan dirinya berperilaku sempurna tanpa kekurangan. Kesempurnaan ini menjadi standar baginya dalam melakukan sesuatu, juga target dan sumber inspirasinya. Ini disebut juga sebagai sikap perfeksionis.
  2. Kegagalan katastropik
    Merupakan asumsi dalam diri individu bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk pada dirinya.
  3. Generalisasi yang tidak tepat
    Ini terjadi pada orang yang memiliki sedikit pengalaman pada hal tertentu. Sehingga terjadi asumsi yang menggeneralisasikan sesuatu secara berlebihan dan tidak tepat.
  4. Persetujuan
    Berkaitan dengan keyakinan yang salah. Ini didasarkan pada ide bahwa ada hal virtual yang tidak hanya diinginkan, tetapi juga untuk mencapai persetujuan dari sesama teman atau kelompok tertentu.

Baca juga: Mengenal Berbagai Tipe Kepribadian dalam Teori Big Five Personality

Pengalaman negatif di masa lalu

Kecemasan dapat disebabkan oleh pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh seseorang pada masa lalu.

Apabila peristiwa, situasi, juga kejadian yang serupa terulang lagi di masa mendatang, hal ini akan menimbulkan kecemasan pada individu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com