KOMPAS.com - Kecemasan adalah emosi tidak menyenangkan yang dialami individu ketika menghadapi situasi tertentu yang tidak pasti atau tidak menentu.
Kecemasan merupakan pengalaman subyektif tidak menyenangkan mengenai ketegangan atau kekhawatiran, seperti perasaan tegang, cemas, juga emosi.
Dikutip dari buku Teori-Teori Psikologi (2010) karya M. Nur Ghufron dan Rini Risnawati S, ditinjau dari teori psikoanalisis, dinamika kecemasan disebabkan oleh tekanan buruk, perilaku masa lalu, juga gangguan mental.
Sementara ditinjau dari teori kognitif, kecemasan terjadi karena evaluasi diri yang negatif terhadap kemampuan serta orientasi diri.
Sedangkan ditinjau dari teori humanistik, kecemasan merupakan kekhawatiran pada apa yang akan dilakukan.
Baca juga: Kepribadian Plegmatis: Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan
Dilansir dari jurnal Reducing the Anxiety (2000) karya Shah, kecemasan terbagi menjadi tiga komponen, yaitu:
Kecemasan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pikiran tidak rasional dan pengalaman negatif di masa lalu.
Adalah kepercayaan dan keyakinan terhadap kejadian yang menjadi penyebab kecemasan. Adapun yang dimaksud dengan pikiran tidak rasional adalah:
Baca juga: Mengenal Berbagai Tipe Kepribadian dalam Teori Big Five Personality
Kecemasan dapat disebabkan oleh pengalaman tidak menyenangkan yang dialami oleh seseorang pada masa lalu.
Apabila peristiwa, situasi, juga kejadian yang serupa terulang lagi di masa mendatang, hal ini akan menimbulkan kecemasan pada individu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.