Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Patung Asmat Berasal?

Kompas.com - 17/11/2021, 13:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comPatung Asmat berasal dari Papua. Karya seni rupa ini dibuat oleh suku Asmat, salah satu suku penduduk asli di Papua.

Suku Asmat memang sudah dikenal dengan hasil karya ukirannya yang sangat unik dan tergolong rumit. Tiap hasil karya ukiran tersebut selalu punya makna tersendiri bagi suku Asmat.

Terbuat dari apakah patung Asmat?

Patung Asmat terbuat dari bahan kayu keras supaya hasil ukirannya kuat dan kokoh. Namun, biasanya kayu bakau lebih sering dipilih dan digunakan untuk membuat patung ini.

Menurut Pram dalam buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013), suku Asmat menggunakan peralatan tradisional untuk membuat hasil karya ukirannya, seperti kapak batu dan gigi atau tulang hewan.

Baca juga: Teknik Pewarnaan Patung

Proses pembuatan patung Asmat

Proses pembuatan patung Asmat diawali dengan memotong dan membentuk kayu sesuai bentuk yang diinginkan, menggunakan kapak batu. Setelah itu, suku Asmat menggunakan taring babi atau gigi ikan untuk menghaluskan permukaan kayu yang telah dibentuk.

Dalam pembuatan ukiran, suku Asmat sering menggunakan warna merah, hitam, dan putih untuk pewarnaannya. Bagi mereka, warna merah melambangkan daging, hitam melambangkan warna kulit suku Asmat, dan putih melambangkan tulang.

Motif ukiran patung Asmat

Dikutip dari jurnal Keunikan Acara Adat Bakar Batu dan Noken sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Masyarakat di Papua (2018) karya Erina Elas, motif ukiran yang sering digunakan dalam pembuatan patung Asmat sering kali terinspirasi dari nenek moyang suku Asmat.

Namun, beberapa motif ukiran lainnya ada yang berbentuk perahu atau wuramon, yang dipercayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang suku Asmat di alam kematian.

Bagi suku Asmat, seni ukiran kayu yang dilakukan secara turun temurun, seperti pembuatan patung Asmat, merupakan cara mereka untuk mengenang arwah leluhur atau nenek moyangnya.

Baca juga: Perbedaan Teknik Membutsir dan Mencetak pada Pembuatan Patung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Masyarakat dapat Terbentuk?

Bagaimana Masyarakat dapat Terbentuk?

Skola
Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Skola
5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Skola
Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com