Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Titik Dua dan Titik Koma

Kompas.com - 15/12/2020, 17:16 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik, selalu memperhatikan tanda baca. Salah satu tanda baca yang paling sering digunakan adalah titik (.) dan koma (,).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, titik diartikan sebagai noktah (pada huruf, tanda, tanda baca, dan sebagainya).

Sedangkan koma adalah tanda baca (,) yang dipakai untuk memisahkan unsur dalam suatu perincian, memisahkan nama orang dari gelar akademik yang mengiringinya, memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi dalam kalimat, dan sebagainya.

Kali ini kita akan menelaah perbedaan penggunaan titik dua (:) dan titik koma (;). Secara garis besar, perbedaan keduanya dapat ditengarai melalui kata sebelum dan sesudahnya.

Bila memuat perincian, maka kita menggunakan titik koma. Sementara untuk titik dua penggunaannya lebih beragam.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) merumuskan penggunaan titik dua sebagai berikut:

Baca juga: Sejarah Munculnya Tanda Baca pada Tulisan

Titik dua

  • Akhir pernyataan diikuti perincian

Tanda titik dua digunakan pada akhir dari suatu pernyataan lengkap. Namun titik dua tidak dipakai bila perincian tersebut merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contohnya:

Tika membeli buah: apel, pisang, salak, dan durian.
Hanya ada dua kemungkinan dalam menjawab soal ujian: benar atau salah.
Jadwal kerja hari ini meliputi
a. peliputan
b. penulisan naskah
c. penyuntingan, dan
d. pelaporan.

  • Ungkapan yang memerlukan pemerian

Titik dua digunakan sesudah kata ungkapan yang memerlukan pemerian. Pemerian maksudnya penjelasan, detail, atau spesifikasi. Contohnya:

Nama : Tri Budi Dharma
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 30 Juni 1988
Alamat : Jl Guntur nomor 26, Banyuasin, Palembang

Ketua : Drs. Christanto Puji, M.Hum.
Sekretaris : Prof. Dr. Nova Anantasari
Bendahara : Meri Tanto, S.Pd.

Baca juga: Kalimat Efektif: Pengertian, Ciri, Syarat, Unsur, Struktur, dan Contoh

  • Dialog dalam naskah drama

Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah nama yang menunjukkan tokoh atau pelaku dalam percakapan. Contohnya:

Malin : “Siapa kau? Aku tidak kenal.”
Ibu : “Aku ibumu, Malin.”
Malin : “Tidak! Kau pasti bohong. Ibuku sudah lama meninggal. Aku tidak punya ibu.”

  • Jilid, nomor, dan halaman

Tanda titik dua digunakan di antara jilid atau nomor dan halaman. Contohnya:

(Pradopo, 1990:52)
Jurnal Budaya, XXVII, No. 5/2019: 6

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com