Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Teks Persuasi

Kompas.com - 13/11/2020, 17:01 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persuasi berasal dari bahasa Latin persuadere yang memiliki arti meyakinkan seseorang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan propspek baik yang meyakinkan; bujukan halus.

Persuasi juga diartikan sebagai karangan yang bertujuan untuk membuktikan pendapat.

Menurut Gorys Keraf dalam Argumentasi dan Narasi (2006), persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dihendaki oleh pembicara (bentuk tulisan, cetakan, elektronik) pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang.

Sayangnya, dalam beberapa teks persuasi, terdapat data atau fakta yang kadang dimanipulasi. Demi mendapat kepercayaan dari pembaca, kadang beberapa melebih-lebihkan bahkan memelintir fakta.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, tujuan dari teks persuasi adalah meyakinkan pembaca untuk mengikuti anjuran atau ajakan si penulis. Untuk memahami lebih lanjut, simak penjelasan mengenai struktur teks persuasi berikut:

Baca juga: Teks Persuasi: Pengertian, Tujuan, Ciri-ciri dan Jenisnya

Pengenalan Isu

Pada bagian awal ini, kita menjelaskan pada pembaca isu apa yang hendak diangkat atau dibicarakan.

Jelaskan secara garis besar saja, apa yang menjadi keresahan penulis terhadap isu tersebut. Pengenalan isu berguna untuk memberikan konteks, sehingga pembaca tidak mengawang terlalu jauh.

Rangkaian Argumen

Struktur teks persuasif yang memuat pendapat-pendapat yang mendukung ide pokok penulis adalah rangkaian argumen.

Sesuai namanya, argumen berisi pendapat-pendapat dari penulis. Pendapat tersebut dirangkai agar dapat diterima dengan baik oleh pembaca.

Bagian ini juga dapat diperkuat dengan data atau fakta yang mendukung argumen. Data atau fakta berfungsi untuk menegaskan bahwa argumen yang disampaikan tidak sekedar omong kosong.

Meski kadang kita temui data atau fakta dalam teks persuasif yang belum tentu terbuki kebenarannya, jangan ditiru. Kita tetap hati-hati dalam memilih sumber.

Pastikan sumber data atau fakta untuk menguatkan argumen berasal dari instansi, lembaga, atau organisasi kredibel dan rekam jejak yang baik. Bila salah dalam memilih sumber data, kita bisa menjadi penyebar disinformasi dan misinformasi.

Baca juga: Pengertian Teks Pidato Persuasif

Pernyataan Ajakan

Bagian akhir, ajak pembaca untuk meyakini gagasan yang penulis sampaikan. Pernyataan ajakan tersebut dapat disampaikan secara tersurat atau langsung termuat dalam teks. Namun bisa juga tersirat, sejauh pembaca paham.

Dalam beberapa struktur teks persuasi, terdapat bagian penegasan yang berfungsi menegaskan ulang ajakan. Namun beberapa penulis sudah jelas disampaikan pada pernyataan ajakan, tanpa perlu penegasan ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com