KOMPAS.com - Klasifikasikasi makhluk hidup merupakan kegiatan pengelompokan makhluk hidup sesuai dengan ciri atau sifat di dalam keanekaragaman yang dimiliknya.
Keberadaan makhluk hidup jumlahnya cukup banyak dan beranekaragaman. Tentu akan sangat sulit mempelajari makhluk hidup yang beranekaragaman.
Sehingga dilakukan pengelompokan atau klasifikasi untuk memudahkan mempelajari.
Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya taksonomi.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbdud), sekaran ini terdapat tiga sistem klasifikasi makhluk hidup, yakni Sistem Artifisial (Buatan), Sistem Alami, dan Sistem Filogenetik.
Baca juga: Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Tujuan dan Dasar Klasifikasi
Berikut penjelasannya:
Sistem artifisial merupakan klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri pada makhluk hidup.
Pada sistem buatan tersebut disusun dengan memakai ciri atau sifat yang sesuai dengan kehendak manusia.
Contoh klasifikasi buatan adalah klasifikasi tumbuhan dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup), habitus, atau berdasarkan perawakan (berupa pohon, perdu, semak, ternak dan memanjat).
Sistem artifiak dipopulerkan oleh Aristoteles. Ia membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yakni tumbuhan (plantae) dan hewan (animilia).
Ia juga membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, semak, terna serta memanjat.
Baca juga: Jaringan Tubuh pada Makhluk Hidup
Sistem alami menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang alami. Artinya anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah yang kehendak alam.
Klasifikasi alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de Lamarck. Dalam klasifikasi alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami.
Contoh klasifikasi alami adalah hewan berkaki dua, berkaki empat, hewan bersayap, bersirip.
Sedangkan untuk tumbuhan ada kelompok tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.
Sistem filogenetik pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada 1859. Darwin berpendapat terdapat hubungan antara klasifikasi dengan evolusi.
Baca juga: Jaringan Tubuh pada Makhluk Hidup
Pada sistem tersebut disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lain.
Selain itu juga mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan anatomi maupun fisiologinya.
Sistem filogenetik juga menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki kesamaan molekul dan biokimia, tapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya setiap makhluk hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.