KOMPAS.com - Perayaan Paskah selalu identik dengan telur dan kelinci. Biasanya anak-anak akan mencari beberapa telur atau menghias telur pada saat Paskah.
Kemudian apa hubungan kelinci dan telur dengan perayaan Paskah?
Dilansir dari Crosswalk, ada beberapa alasan mengapa kelinci dikaitkan dengan Paskah. Semuanya datang karena kepercayaan.
Keelinci dinilai sebagai kesuburan. Paskah datang selama musim semi dan merayakan kehidupan baru.
Makna kehidupan baru bagi umat Kristiani adalah kehidupan baru melalui Yesus.
Kelinci juga merupakan simbol kuno untuk bulan. Tanggal Paskah tergantung pada bulan, hal inilah yang kemudian mengambil kelinci sebagai simbol Paskah.
Baca juga: Kuliner Khas Paskah dari 18 Negara, Pie Buah sampai Kaki Domba
Selain itu, adanya anggapan bahwa melihat kelinci yang keluar dari rumah bawah tanahnya sebagai simbol untuk Yesus yang keluar dari kubur.
Kelinci Paskah berawal dari kebiasaan orang Jerman. Di mana anak-anak membuat sarang untuk kelinci, mulai dari topi, kotak, maupun rerumputan.
Sarang tersebut dihias dengan menarik dan ditempatkan sedikit tersembunyi. Hal ini agar kelinci tidak takut atau malu menemukan sarang tersebut jika jauh dari kerumunan orang.
Setelah populer pada awal abad ke-19, kebiasaan ini juga menyebar hingga melintasi Atlantik dan anak-anak sering makan permen cokelat berbentuk kelinci.
Selain kelinci, telur juga menjadi identik dari perayaan Paskah. Telur memiliki sejarah yang cukup panjang dan sekali lagi tidak ada kepastian mengapa dikaitkan dengan Paskah.
Banyak budaya kuno memandang telur sebagai simbol kehidupan.
Baca juga: 5 Cara Nikmati Momen Paskah di Tengah Pandemi Corona
Orang Hindu, Mesir, Persia, dan Fenisia percaya bahwa dunia dimulai dengan telur yang sangat besar.
Orang Persia, Yunani, dan Cina memberikan hadiah telur selama festival musim semi untuk merayakan kehidupan baru di sekitar mereka.
Dibeberapa orang, telur dilarang dikonsumsi selama Prapaskah. Sehingga menjadi hidangan lezat ketika Paskah.