KOMPAS.com - Tuas sering juga disebut dengan pengungkit. Tuas merupakan pesawat sederhana yang usianya paling tua dibanding pesawat sederhana lainnya.
Tuas sudah digunakan pada awal peradaban kehidupan nenek moyang.
Saat itu, tuas digunakan untuk memindahkan benda-benda berat sehingga pekerjaan manusia menjadi ringan.
Contohnya memindahkan batu besar untuk membuat paramida dan masih banyak lainnya.
Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tuas atau pengungkit menjadi salah satu alat pesawat sederhana yang dapat digunakan untuk mengungkit, mencabut, atau mengangkat benda.
Tuas memiliki tiga bagian, yaitu:
Baca juga: Katrol: Pengertian, Jenis, dan Prinsip Kerja
Tuas terdiri dari tiga jenis, yaitu:
Tuas jenis pertama memiliki letak titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Contohnya adalah jungkat-jungkit.
Jika sedang bermain jungkat-jungkit, salah satu orang akan meraa sulit dan berat untuk menjungkit jika jarak lawan mainnya ke titik sangat jauh.
Sebaliknya, seseorang akan merasa mudah menjungkit jika jarak lawan mainnya ke titik tumpu lebih dekat.
Sehingga jarak titik kuasa, titik tumpu, dan titik bebannya disesuaikan.
Contoh lainnya, yaitu linggis, gunting, palu pengungkit, dan masih banyak lainnya.
Tuas jenis kedua adalah letak titik bebannya berada di antara titik tumpu dan titik kuasa.
Salah satu contohnya adalah gerobak dorong satu roda yang digunakan pada bangunan.
Pada waktu seseorang mengangkat batu bata dengan menggunakan gerobak dorong satu roda, akan merasa berat jika gagang pendorongnya terlalu pendek.