KOMPAS.com - Pubertas sebelum waktunya adalah ketika tubuh anak mengalami perubahan menjadi orang dewasa (pubertas) terlalu cepat.
Kategori yang bisa disebut sebagai pubertas dini, ketika anak perempuan mengalami pubertas sebelum usia 8 tahun dan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun.
Di lansir dari Health, pubertas meliputi pertumbuhan tulang dan otot yang cepat, perubahan bentuk dan ukuran tubuh, serta pengembangan kemampuan tubuh untuk reproduksi.
Pubertas dini memiliki nama pada istilah medis, yaitu pubertas prekoks. Tanda-tanda dan gejala pubertas pada anak meliputi:
Baca juga: Cara Menyikapi Remaja Pubertas
Meski dalam skala kecil, pubertas dini terkadang dipicu karena kondisi kesehatan, salah satunya tumor otak.
Penyebab pubertas dini dikenal dengan dua perkembangan sekaligus penyebabnya, yaitu:
Pubertas prekoks sentral adalah jenis pubertas yang ditandai sekresi hormon dari kelenjar pituitari di otak yang terlalu cepat.
Hal ini membuat ovarium atau testis memproduksi hormon seks dan menyebabkan proses pubertas terjadi lebih cepat.
Penyebab pubertas prekoks sentral menyangkut peran otak. Di mana peran otak memicu organ reproduksi menghasilkan hormon, di antaranya:
Pubertas prekoks perifer jarang terjadi. Biasanya ditandai dengan produksi hormon seks oleh organ reproduksi tanpa aktivitas kelenjar otak.
Jika tidak ada aktivitas kelenjar otak, ini pertanda bahwa ada masalah di organ reproduksi, kelenjar adrenal, atau kelenjar tiroid yang tidak aktif.
Penyebab pubertas prekoks perifer di antaranya:
Baca juga: Ciri-ciri Pubertas Laki-laki dan Perempuan
Tubuh yang tidak siap pada perubahan masa pubertas menyebabkan pertumbuhan anak tidak seimbang.
Berikut beberapa dampak pubertas dini, yaitu: