Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Bintang Besar Hilang dari Langit, Peneliti Cari Tahu Penyebabnya

Kompas.com - 25/05/2024, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ketika bintang besar mati, mereka tidak mati secara diam-diam. Ketika bahan bakarnya habis, bintang menjadi tidak stabil, mengalami ledakan, dan akhirnya mengakhiri hidup mereka dengan supernova yang spektakuler.

Namun, beberapa bintang besar, menurut temuan para ilmuwan, menghilang begitu saja, tidak meninggalkan jejak apa pun di langit. Lantas, kemana perginya bintang-bintang ini?

Bintang mati tanpa ledakan

Sebuah studi baru telah memberi penjelasan yang menarik terkait hilangnya bintang-bintang besar. Menurut tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Alejandro Vigna-Gómez, ahli astrofisika dari Institut Niels Bohr di Denmark, beberapa bintang besar bisa mati bukan dengan ledakan.

Apa buktinya? Sistem biner bernama VFTS 243 di Awan Magellan Besar, terdiri dari lubang hitam dan bintang pendamping. Sistem ini tidak menunjukkan tanda-tanda ledakan supernova, yang seharusnya menyertai terbentuknya lubang hitam.

Keruntuhannya begitu menyeluruh sehingga tidak ada ledakan yang terjadi, tidak ada yang jejak, dan tidak ada supernova terang yang terlihat di langit malam.

 Baca juga: Supernova, Fenomena Ledakan Bintang di Akhir Hidupnya

Ketika sebuah bintang yang lebih masif, sekitar 8 kali massa Matahari, menjadi supernova, keadaannya menjadi sangat berantakan. Lapisan luar, sebagian besar massa bintang, secara eksplosif terlempar ke ruang sekitar bintang, lalu membentuk awan debu dan gas yang sangat besar dan terus meluas selama ratusan ribu hingga jutaan tahun.

Sementara itu, inti bintang, yang tidak lagi didukung oleh tekanan fusi luar, runtuh karena gravitasi membentuk objek ultrapadat.

Inti yang runtuh ini tidak selalu bertahan. Jika ledakan supernova tidak seimbang, hal ini dapat melontarkan inti supernova ke luar angkasa. Para ahli juga dapat menelusuri lintasan inti hingga ke awan materi yang dikeluarkannya saat bintang mati, namun jika waktu telah berlalu cukup lama, materi tersebut mungkin telah menghilang.

VFTS 243 adalah bukti terbaik saat ini

VFTS 243 adalah sistem yang sangat menarik, yang terdiri dari bintang masif yang berusia sekitar 7,4 juta tahun dan massanya sekitar 25 kali Matahari, serta lubang hitam yang berukuran sekitar 10 kali massa Matahari.

Meskipun lubang hitam tidak dapat dilihat secara langsung, para ahli dapat mengukurnya berdasarkan gerakan orbit bintang pendampingnya, dan tentu saja mereka dapat menyimpulkan hal-hal lain tentang sistem tersebut.

Baca juga: Salah Satu Bintang Tertua Ditemukan di Dekat Galaksi Bimasakti

Satu hal yang menarik adalah bentuk orbitnya. Bentuknya hampir melingkar. Hal ini, bersama dengan pergerakan sistem di luar angkasa, menunjukkan bahwa lubang hitam tidak menerima dampak besar dari supernova.

Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa terkadang, bintang masif bisa langsung runtuh ke dalam lubang hitam, tanpa melewati supernova. VFTS 243 mewakili bukti terbaik yang peneliti miliki untuk skenario ini, hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com