KOMPAS.com - erubahan iklim adalah hal yang pasti terjadi di bumi. Perubahan iklim yang tidak terkontrol dapat berakibat pada krisis yang memicu berbagai kerugian bagi kehidupan makhluk di muka bumi, salah satunya keamanan pangan.
Makanan adalah kebutuhan dasar setiap makhluk hidup. Ketika kesediaannya terancam, keseimbangan kehidupan di bumi bisa ikut terancam.
Baca juga: 2023 Tahun Terpanas, Kerentanan Pangan Dunia Meningkat
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dikutip dari buku Simply Climate Change pada tahun 2021, keamanan pangan merupakan ukuran dari kesediaan makanan yang cukup dan bergizi dalam suatu wilayah atau negara. Sementara itu, ketidakamanan pangan adalah akibat nyata dari perubahan iklim.
Perubahan iklim bisa meningkatkan risiko kelaparan dan malnutrisi global sampai 20 persen pada tahun 2050.
Hal ini terjadi ketika pertumbuhan tanaman sumber pangan terganggu akibat perubahan iklim, tanaman mengalami kekurangan nutrisi, baik dari air maupun zat hara lainnya. Bahkan, tanaman bisa gagal untuk dipanen.
Lalu, hewan herbivora dapat mengalami malnutrisi juga sehingga berdampak pada rantai makanan, dan berakhir pada keamanan pangan manusia yang terganggu.
Tidak hanya itu, orang-orang dapat merasakan ketidakamanan pangan bersamaan dengan terjadinya inflasi dan krisis ekonomi karena sedikitnya sediaan pangan yang bisa diperjualbelikan.
Menurut Panel Antarpemerintah pada Perubahan Iklim atau The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dalam buku yang sama, perubahan iklim sudah melemahkan keamanan pangan di sejumlah wilayah di dunia.
Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan di India, Bagaimana Indonesia?
Panen beberapa wilayah di sekitar ekuator atau garis khatulistiwa sudah semakin rentan terhadap perubahan temperatur dan curah hujan. Akibatnya, terjadi penurunan jumlah hasil panen dan kenaikan harga.
Hal yang serupa disampaikan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Republik Indonesia atau Bappenas, dalam laman resminya, Senin (20/11/2023).
Curah hujan di Indonesia semakin terpengaruh oleh perubahan iklim. Rendahnya curah hujan dan peningkatan suhu mengakibatkan gagal panen. Dalam 30 tahun ke depan, ada kecenderungan kenaikan suhu terus berlanjut dan wilayah Indonesia menjadi lebih kering.
Faktor pengendali iklim terkuat, yakni El Niño-Southern Oscillation (ENSO), dapat megakibatkan curah hujan menurun sebesar 1,8 persen sampai 3,4 persen dibandingkan curah hujan sebelumnya di Indonesia.
Secara tidak langsung, perubahan iklim mengancam keamanan pangan dan dapat menyebabkan masyarakat kurang asupan makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.