Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Gagak Tertarik dengan Makanan Manusia?

Kompas.com - 24/06/2023, 12:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sebuah studi internasional menemukan bukti baru bahwa gagak sudah tertarik dengan makanan manusia sejak dulu.

Studi menunjukkan gagak mengambil sisa-sisa makanan dan mengambil bangkai mammoth yang ditinggalkan oleh pemburu selama budaya Pavlovian lebih dari 30.000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut Moravia di Republik Ceko.

Baca juga: Kecerdasan Gagak Teruji, Mampu Memahami Konsep Benda Berharga

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution.

Hidup dekat manusia

Mengutip Phys, Jumat (23/6/2023) kesimpulan diambil setelah peneliti menemukan tulang burung dalam jumlah besar di situs di Moravia selatan.

Baca juga: Mengapa Burung Berkicau di Pagi Hari?

"Jumlah gagak yang tersisa di situs ini luar biasa dan sangat tidak biasa untuk jangka waktu tersebut," kata Shumon T. Hussain dari Universitas Aarhus, seorang ahli dalam sejarah interaksi manusia-hewan yang mendalam.

Hal tersebut membuat peneliti menduga gagak hidup dekat dengan manusia, mungkin tertarik dengan aktivitas pemukiman manusia.

Tim peneliti kemudian memeriksa tulang dua belas gagak dari lokasi dan menentukan makanan burung dengan menganalisis komposisi isotop stabil nitrogen, karbon dan belerang di tulang.

"Burung gagak terutama memakan daging herbivora besar, seringkali mammoth seperti yang dilakukan manusia pada saat itu," jelas Chris Baumann, penulis utama studi.

"Kami menarik kesimpulan bahwa mereka tertarik pada bangkai mammoth yang tersedia di pemukiman manusia," katanya lagi.

Peneliti pun mengusulkan bahwa perilaku gagak merupakan sinantropis yang berarti burung mendapat manfaat dari ekosistem bersama dengan manusia pemburu-pengumpul.

Lebih lanjut, sisa makanan yang ditinggalkan manusia menyediakan basis makanan yang stabil untuk hewan lain yang memungkinkan ceruk makan baru yang diadaptasi manusia untuk muncul.

Ceruk seperti itu dieksploitasi secara progresif dari waktu ke waktu dan kemungkinan menjadi kunci bagi beberapa spesies.

Baca juga: 7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Pada saat yang sama masing-masing hewan menjadi lebih penting bagi kebudayaan manusia.

Manusia pada gilirannya juga memanfaatkan mungkin untuk diambil bulu dan dagingnya.

Namun efek samping dari perkembangan ini adalah meningkatkan kemungkinan zoonosis, penyakit yang dapat ditularkan antara manusia dan hewan.

Baca juga: Burung Gagak di Jepang Curi Kartu Kredit untuk Beli Tiket Kereta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com