Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sesar Gempa yang Sering Jadi Penyebab Gempa Bumi di Indonesia?

Kompas.com - 13/12/2022, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Gempa bumi yang melanda Cianjur dan banyak wilayah di Indonesia, sering kali dikaitkan dengan aktivitas seismik dari sesar atau patahan. Gempa Cianjur misalnya, belum lama ini diketahui sesar Cugenang menjadi penyebab bencana tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa penyebab gempa Cianjur bukan disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri, melainkan sesar baru yang kemudian disebut dengan Sesar Cugenang.

Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo pada 22 November lalu menyebabkan kerusakan bangunan dan menelan banyak korban jiwa akibat runtuhnya bangunan serta longsor.

Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra. Posisi Indonesia tersebut menjadikan wilayahnya dilewati oleh tiga jalur lempeng tektonik.

Di antaranya lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Hal ini menjadikan hampir sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah rawan gempa.

Seperti dikutip dari situs ESDM Provinsi Lampung, pergerakan lempeng benua dan lempeng samudra terkadang saling mengunci yang pada akhirnya menyebabkan pengumpulan energi yang berlangsung secara terus menerus.

Saat batuan pada lempeng tektonik tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut, maka yang terjadi adalah pelepasan energi mendadak yang kemudian disebut dengan gempa bumi, dan biasanya gempa tersebut terjadi di jalur patahan atau sesar.

Baca juga: Sesar Cugenang, Sesar Baru yang Disebut Jadi Penyebab Gempa Cianjur

Lantas, apa itu sesar gempa?

Dilansir dari United State Geological Survei (USGS), patahan atau sesar adalah rekahan atau zona rekahan di antara dua blok batuan. Sesar ini memungkinkan blok batuan lainnya saling bergerak, dan dapat terjadi secara cepat yang kemudian menyebabkan gempa bumi.

Jarak sesar tersebut dapat berkisar beberapa milimeter hingga ribuan kilometer.

Namun, sebagian besar sesar atau patahan dapat menghasilkan perpindahan atau pergeseran berulang dari waktu ke waktu secara geologis.

Sesar dengan ukuran yang besar terjadi akibat adanya gaya tektonik yang ditimbulkan saat terjadi pergerakan lempeng, seperti zona subduksi pada pertemuan dua lempeng tektonik, dikutip dari ESDM Provinsi Lampung.

Bagaimana sesar atau patahan terbentuk?

Pada dasarnya, terbentuknya sesar gempa ini dapat terjadi akibar adanya gaya pada batuan, yakni berupa gaya yang menekan, gaya yang menarik maupun gaya kombinasi keduanya, sehingga, batuan tersebut tidak lagi mampu menahan gaya tersebut.

Daerah dengan sesar yang masih aktif mengalami pergerakan menjadi daerah yang rawan gempa bumi. Hal itu disebabkan karena sesar gempa atau patahan berupa area, maka biasanya sesar disebut dengan zona sesar atau bidang sesar.

Baca juga: Sesar Cimandiri Pemicu Banyak Gempa Besar, Sesar Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com