Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: Sanksi Negara Barat Berpotensi Sebabkan Stasiun Luar Angkasa Internasional Jatuh ke Bumi

Kompas.com - 14/03/2022, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber NDTV

KOMPAS.com - Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengatakan sanksi negara Barat terhadap Rusia dapat memicu jatuhnya Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin, juga telah meminta agar sanksi tersebut segera dicabut.

Pasalnya, sanksi dari negara Barat terhadap Rusia sebelum invasi pasukannya ke Ukraina, dapat mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa Rusia yang melayani ISS.

Pada akhirnya, kondisi ini memengaruhi segmen stasiun luar angkasa Rusia yang membantu memperbaiki orbitnya, bisa terganggu. Akibatnya, kata Rogozin struktur seberat 500 ton itu diprediksi akan jatuh ke laut atau ke darat.

"Segmen Rusia memastikan bahwa orbit stasiun diperbaiki (rata-rata 11 kali setahun), termasuk untuk menghindari puing-puing luar angkasa," papar Rogozin seperti dilansir dari NDTV, Sabtu (12/3/2022).

Baca juga: Rusia Luncurkan Roket untuk Kirimkan Logistik ke Astronot di Stasiun Luar Angkasa

Pihaknya menyebut, bila prediksi itu benar terjadi maka berdasarkan peta lokasi di mana ISS mungkin jatuh, kemungkinan tidak berada Rusia.

"Penduduk negara lain, harus memikirkan sanksi terhadap Roscosmos," imbuhnya.

Rogozin juga menyinggung soal ancaman jatuhnya stasiun luar angkasa ke Bumi beberapa waktu lalu, di tengah kecamannya terhadap sanksi negara Barat.

Pada 1 Maret 2022 lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan sedang mencari solusi untuk menjaga ISS di orbit, meski tanpa bantuan Rusia.

Sementara ini, awak dan persediaan para astronom rencananya akan dibawa ke segmen Rusia menggunakan pesawat luar angkasa Soyuz.

"Peluncur yang digunakan untuk lepas landas telah (berada) di bawah sanksi AS sejak 2021 dan di bawah sanksi Uni Eropa dan Kanada sejak 2022," ungkap Rogozin.

Hingga saat ini, Roscosmos juga mengeklaim telah mengajukan banding ke NASA, Badan Antariksa Kanada serta Badan Antariksa Eropa, untuk menuntut pencabutan sanksi ilegal terhadap perusahaan pengembang.

Baca juga: Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Misi Luar Angkasa Terkena Imbasnya

Kemudian di awal Maret 2022 ini, Roscosmos juga menyampaikan tujuannya agar memprioritaskan pembangunan satelit militer, karena Rusia semakin terisolasi akibat perang di Ukraina.

Rogozin juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan lagi memasok mesin, untuk roket Atlas dan Antares milik Amerika Serikat.

Selain itu, sejumlah astronot Amerika Serokat, Mark Vande Hei, dan dua kosmonot lainnya Anton Shkaplerov serta Pyotr Dubrov, telah dijadwalkan untuk kembali ke Bumi dari pangkalan ISS dengan roket Soyuz pada akhir Maret mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com