Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solstis Desember 2021 Sebabkan Durasi Siang Lebih Panjang, Benarkah? Ini Penjelasan LAPAN

Kompas.com - 21/12/2021, 18:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena Solstis Desember atau Titik Balik Selatan Matahari terjadi hari ini, Selasa, 21 Desember 2021. 

Fenomena Solstis Desember selalu dikaitkan dengan durasi siang yang lebih lama dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Benarkah demikian?

Solstis Desember atau Titik Balik Selatan Matahari adalah posisi ketika Matahari berada paling Selatan terhadap ekuator langit jika diamati oleh pengamat di permukaan Bumi. 

Baca juga: Fenomena Solstis 21 Desember, Fakta Titik Balik Selatan Matahari yang Sebabkan Malam Lebih Panjang

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran menjelaskan bahwa fenomena solstis Desember ini memang menyebabkan adanya perbedaan durasi siang di Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS).

Ada wilayah yang akan mengalami durasi siang lebih lama dan ada pula yang mengalami durasi siang terpendek saat Solstis Desember ini terjadi.

Solstis Desember diketahui merupakan fenomena yang terjadi ketika Bumi terlihat dekat ke arah Matahari.

"Sedangkan, jika diamati dari sembarang titik di luar angkasa, belahan Bumi bagian Selatan akan terlihat “mendekat” ke arah Matahari," ujar Andi.

Ketika Bumi lebih condong dan lebih dekat ke arah Matahari, radiasi Matahari ayng diterima lebih besar dan lebih lama dibandingkan dengan belahan BumiUtara untuk waktu yang sama.

"Sehingga, durasi siang untuk belahan Bumi Selatan ketika Solstis Desember akan lebih lama dibandingkan dengan belahan Utara," jelas Andi kepada Kompas.com, Selasa (21/12/2021).

Sedangkan, untuk belahan utara, durasi siang akan lebih pendek dibandingkan biasanya karena belahan Bumi utara menjauhi Matahari.

Dijelaskan Andi, kondisi ini hanya terjadi jika sumbu rotasi bumi miring terhadap ekliptika.

Jika sumbu rotasi bumi tegak lurus ekliptika yakni 90 derajat, maka panjang siang akan relatif konstan sepanjang tahunnya.

Solstis juga merupakan fenomena di mana gerak semu tahunan Matahari menjangkau kedudukan di atas Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn) atau garis lintang 23º 27' LS.

Oleh karena itu, kata Andi, pengamat yang berada di Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4° LS) akan melihat Matahari tepat berada di atas kepala ketika tengah hari.

Baca juga: Ada Solstis Juni, Ini Pengaruhnya terhadap Durasi Siang di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com