Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaginosis, Penyebab, Gejala, Perawatan, dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 21/12/2021, 09:31 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comVaginosis adalah penyebab paling umum keluarnya cairan abnormal dari vagina. Vaginosis tidak menular, namun meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit menular seksual lainnya, seperti HIV.

Penyebab vaginosis

Vaginosis banyak menyerang wanita di usia reproduktif, yaitu 15 sampai 44 tahun. Vaginosis disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat di lingkungan vagina. Bahkan, penyakit ini juga bisa disebabkan karena bakteri baik yang berkembang secara berlebihan.

Peneliti belum mengetahui secara pasti pemicu vaginosis. Namun, kondisi ini biasa terjadi pada wanita yang aktif secara seksual. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena vaginosis antara lain, orang yang berhubungan seksual dengan banyak partner, mencuci vagina dengan sabun terlalu sering, menggunakan KB IUD, dan kehamilan.

Gejala vaginosis

  • Gejala yang paling khas adalah bau amis dari vagina, terutama setelah berhubungan seksual atau selama siklus menstruasi
  • Cairan vagina berwarna putih atau abu-abu
  • Vagina terasa sakit, gatal, atau terasa terbakar
  • Rasa terbakar ketika buang air kecil

Baca juga: Inilah Cara Membersihkan Vagina dengan Aman

Perawatan vaginosis

Vaginosis merupakan penyakit yang bisa sembuh. Sebanyak sepertiga kasus akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika Anda merasakan gejala di atas, sebaiknya segera ke dokter untuk memastikan diagnosisnya dan segera mendapatkan perawatan. Semakin cepat dirawat, maka akan menurunkan risiko Anda terkena penyakit menular seksual lainnya atau komplikasi kehamilan.

Vaginosis bisa diobati dengan menggunakan krim antibiotik yang digunakan secara topikal. Namun, pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan Anda untuk mengonsumsi antibiotik secara oral.

Cara mencegah vaginosis

Vaginosis adalah penyakit yang bisa terjadi berulang pada wanita. Untuk mencegahnya, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini.

  • Hindari menggunakan sabun pada vagina secara berlebihan, ini akan mengganggu keseimbangan vagina
  • Hindari kontak dengan benda yang telah menyentuh anus sebelumnya, seperti tisu
  • Hindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari 1 partner
  • Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih mudah menyerap keringat dan menghindari kelembapan. Lingkungan yang lembap akan menyebabkan bakteri lebih mudah berkembang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com