Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Semua Butuh Teman Curhat, Peneliti Kesehatan Mental Jelaskan

Kompas.com - 13/11/2021, 16:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang membutuhkan teman curhat.

Hal ini disampaikan oleh peneliti kesehatan mental dan pendiri Emotional Health for All, Dr Sandersan Onie, dalam acara peluncuran buku miliknya yang berjudul "Panduan Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa Indonesia", Sabtu (6/11/2021).

"Siapapun kita, butuh teman curhat," kata peneliti kesehatan mental yang akrab disapa Sandy ini.

Teman curhat ini tidak hanya diperuntukkan bagi kaum wanita saja, melainkan juga untuk pria. Serta, tidak menentu pada usia tertentu saja.

Teman curhat dibutuhkan jika Anda sudah mulai susah tidur karena memikirkan banyak hal, susah makan karena pikiran-pikiran yang kacau, malas bertemu siapa pun, mudah marah ke orang lain dan pada waktu yang tidak tepat, atau persoalan lainnya.

Baca juga: Depresi, ke Mana Harus Curhat?

"Kalau misalnya kita sudah tahu, something is a little bit wrong (ada sesuatu yang sedikit salah dari diri kita), kita meresponsnya. Jangan kita simpan sendiri," ujarnya. 

Akan tetapi, ini bukan berarti Anda bisa curhat ke media sosial. Mengunggah permasalahan atau perasaan yang Anda rasakan keliru ke media sosial tidak akan membantu Anda dalam mengendalikan diri dan menemukan solusi.

"Of course (tentu) dengan kita post ke sosial media, itu sangat temporary (sementara). Yang paling baik adalah kita ketemu dengan orang yang kita trust (percaya), orang yang betul-betul kita tahu mereka peduli dengan kita, dan we share (kita ceritakan)," ujarnya.

Oleh karena itu, Sandy juga menambahkan, berdasarkan pengalaman dan penelitian mengenai kesehatan mental yang dia lakukan, setiap orang membutuhkan teman untuk berbagi keluh kesah dan cerita pribadi kita.

"Tiap orang di muka bumi, perlu ada teman curhat. Every single person (setiap orang sekalipun membutuhkan teman curhat)," ujarnya.

Baca juga: Apa Itu Self Love? 6 Cara Mencintai Diri Sendiri Menurut Psikolog

Bercerita dengan orang yang Anda percaya dan benar-benar peduli akan membantu Anda dalam menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, atau setidaknya akan membantu agar Anda tidak mengalami gangguan kesehatan mental, baik yang skala ringan hingga berat.

Namun, jika bercerita dengan teman yang dipercaya pun tidak mengurangi gejala gangguan kesehatan yang Anda miliki; segeralah berkonsultasi dengan profesional, seperti psikolog klinis atau psikiater.

Sebagai upaya pertama, pergilah ke psikolog klinis terlebih dahulu untuk dibantu dengan terapi perilaku kognitif (CBT).

Terapi perilaku kognitif ini dilakukan untuk membantu Anda mengubah pikiran negatif menjadi positif.

Jika terapi perilaku ini tidak membantu, maka Anda mungkin akan disarankan untuk berkonsultasi dengan psikiater.

Psikiater mungkin akan meresepkan obat dan melakukan perawatan yang tepat, tergantung dari kondisi yang menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com