Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2021, 21:09 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comMRI adalah singkatan dari magnetic resonance imaging. MRI merupakan alat dalam ilmu kedokteran yang memanfaatkan prinsip magnetisasi menggunakan gelombang radio dan komputer.

Berbeda dengan rontgen biasa dan CT scan, MRI tidak menggunakan radiasi. Hasil gambar yang disajikan adalah gambar irisan dari organ dan struktur tubuh manusia.

Alat MRI merupakan alat yang sangat besar seperti silinder besar dengan meja di tengahnya untuk pasien masuk ke dalam silinder tersebut.

Manfaat MRI

MRI banyak digunakan dalam dunia medis untuk menjadi penunjang diagnosis. Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah manfaat MRI.

  • Anomali pada otak dan sumsum tulang belakang
  • Tumor, kista, dan anomali lain di tubuh
  • Screening kanker payudara bagi wanita yang berisiko tinggi kanker payudara
  • Trauma pada atau abnormalitas pada sendi dan tulang belakang
  • Sakit jantung dan pembuluh darah
  • Pemeriksaan anomali rahim untuk pemeriksaan infertilitas.

Baca juga: Penemuan Rontgen, Teknologi yang Disebut Mukjizat Medis

Mekanisme kerja MRI

Sebagian besar tubuh manusia tersusun dari molekul air yang terdiri atom hidrogen dan oksigen. Pada pusat tiap atom hidrogen terdapat proton.

Proton seperti magnet kecil dan sangat sensitif dengan magnet. Proton inilah yang akan membentuk gambar pada pemeriksaan MRI.

Ketika pasien masuk ke dalam tabung, pasien akan diberikan penyumbat telinga karena mesin MRI akan mengeluarkan suara yang sangat besar. Namun, tenang saja, alat ini aman dan operator akan memantau Anda melalui layar.

Proses pemeriksaan MRI berlangsung selama 15 menit hingga 90 menit. Selama pemeriksaan berlangsung, pasien sebisa mungkin tidak bergerak agar hasil gambar lebih baik.

Pada beberapa kasus, seperti pemeriksaan pembuluh darah dan saluran kemih, pasien mungkin mendapatkan cairan kontras yang dimasukkan melalui infus ke dalam saluran yang diperiksa.

Ini akan membantu memperjelas saluran yang diperiksa jika ada kelainan.
Jika selama prosedur pasien merasa tidak nyaman, pasien bisa memberi tahu operator untuk menghentikan prosedur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com