Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Hari Ini: M 5,0 Guncang Siberut Pantai Barat Sumatera Tak Potensi Tsunami

Kompas.com - 08/09/2020, 14:24 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik berkekuatan magnitudo M 5,0 siang hari ini pukul 11.37 WIB, Selasa (8/9/2020).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,9.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc menyebutkan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,97 LS dan 98,57 BT.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 4,9 Guncang Sukabumi, Diduga Sesar Aktif Dasar Laut

Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 164 kilometer arah Barat Laut Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 18 kilometer.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Autralia di Barat Sumatera," kata Rahmat.

Sementara, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 12.20 WIB, Selasa (8/9/2020) belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

Serta, meskipun lokasi gempa tektonik yang terjadi itu ada di laut, tetapi hasil pemodelan BMKG juga tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.

Baca juga: 5 Fakta Gempa Agustus 2020, Terjadi 804 Kali dan Ada Lindu Kembar

Namun, getaran akibat guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas IV MMI, di mana bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ujarnya.

Anda perlu melakukan pemeriksaan untuk memastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tuturnya.

Baca juga: Fenomena Gempa Kembar Bengkulu dan Terasa sampai Singapura, Ini Faktanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com