Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun 2023, Harga Rumah di Hong Kong Turun hingga 30 Persen

Kompas.com - 15/10/2022, 14:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada akhir tahun 2023, harga rumah di Hong Kong diprediksi akan mengalami penurunan hingga 30 persen.

Penurunan tersebut bakal terjadi karena kenaikan suku bunga yang tajam terus membuat rumah menjadi kurang terjangkau dan mengusir investor dari pasar.

Hal tersebut disampaikan oleh perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional, Goldman Sachs, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (15/10/2022).

Baca juga: Masih Belum Naik, Segini Harga Rumah Subsidi Sesuai Aturan

Perusahaan tersebut memperkirakan harga akan turun 15 persen per tahunnya, baik pada tahun 2022 maupun 2023. Penurunan tersebut tentu lebih besar daripada yang terjadi di tahun 2021.

Padahal sebelumnya, mereka hanya memperkirakan bahwa harga rumah di Hong Kong hanya akan turun sebanyak 20 persen sampai tahun 2024.

“Perubahan pandangan ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan jangka menengah yang lebih tinggi dan bisa berimbas pada kenaikan hipotek,” kata Goldman Sachs.

Dikatakan, kenaikan suku bunga ini akan membuat harga rumah tak lagi terjangkau sehingga menjauhkan investor dari pasar.

Namun, kondisi ini bisa saja tidak terjadi kecuali pemerintah mengeluarkan kebijakan makro yang lebih mendukung.

 

Suku bunga acuan di Hong Kong dalam satu bulan terakhir telah melonjak menjadi lebih dari 2,5 persen. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu lebih dari 2,5 tahun terakhir.

Prediksi dari Goldman Sachs ini muncul setelah harga rumah tinggal turun 2,3 persen pada Agustus ke level terendah dalam tiga setengah tahun terakhir.

Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) telah menaikkan suku bunga acuan lima kali pada tahun 2022 menjadi 3,5 persen dan menjadi yang tertinggi dalam 14 tahun terakhir,

Bank komersial termasuk HSBC dan Bank of China (Hong Kong) juga telah menaikkan suku bunga utama mereka ke level tertinggi dalam 4 tahun terakhir.

Namun, HKMA telah meminta pihak bank untuk menurunkan ambang batas pada stress testing suku bunga untuk pinjaman hipotek.

Baca juga: Resesi Global di Depan Mata, Apa Dampaknya terhadap Properti Indonesia

Faktor lain yang memengaruhi penurunan harga rumah dalam dua tahun ke depan adalah pasokan properti yang akan terus meningkat.

Selain itu, perbatasan Hong Kong dengan China daratan sebagian besar telah ditutup sehingga terjadi gelombang emigrasi dan menyebabkan penurunan terbesar dalam jumlah rumah tangga yang ada di kota ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com