Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi, Biaya Konstruksi di Jakarta Tembus Rp 10 Juta Per Meter Persegi

Kompas.com - 12/08/2021, 13:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 18 bulan pandemi Covid-19, ongkos konstruksi di Jakarta rata-rata menembus angka 689 dollar AS atau ekuivalen hampir Rp 10 juta per meter persegi.

Besaran biaya konstruksi ini menempatkan ibu kota Indonesia di peringkat 18 termahal se-Asia berdasarkan International Construction Market Survey 2021, yang dilakukan oleh konsultan real estate, Turner & Townsend.

Sementara secara global, Jakarta berada di posisi ke-81 dari total 90 pasar yang disigi konsultan ini.

Penyigian dilakukan dengan menganalisis biaya tenaga kerja dan material, memetakan biaya konstruksi rata-rata per meter persegi untuk perumahan, bangunan komersial, hotel, bangunan industri serta ritel.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Indonesia, Basuki Kerja Rock n Roll

Dalam laporannya, Global Managing Director Real Estate Turner & Townsend Neil Bullen menuturkan, selama hampir 18 bulan, pemerintah, bisnis, dan rumah tangga mengalami keadaan darurat sebagai dampak Pandemi Covid-19.

Dunia yang muncul akibat pandemi global sangat berbeda dengan sebelumnya. Sekarang, pemulihan pasca-pandemi sedang berlangsung, para pemimpin dunia menyerukan agar tahun-tahun mendatang lebih dari sekadar periode pertumbuhan, tetapi juga pembaruan dan perubahan positif.

Pemerintah di seluruh dunia telah mendorong dan mengupayakan sektor konstruksi untuk terus bergerak, dan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

"Kami menganalisa bagaimana tekanan yang ditimbulkan oleh tingkat pertumbuhan yang berbeda dan persaingan yang ketat untuk sumber daya, menempatkan kecepatan di jalur percepatan investasi modal," ujar Neil dalam laporan yang dikutip Kompas.com, Rabu (11/8/2021).

Neil memaparkan, Covid-19 telah menyebabkan gangguan seismik pada bisnis, perdagangan, rantai pasokan, dan karyawan.

Dampak gabungan dari strategi negara yang berbeda untuk mengatasi pandemi menyebabkan konfigurasi ulang seluruh lanskap ekonomi global. Tingkat dan kecepatan perubahan selama 18 bulan terakhir belum pernah terjadi sebelumnya.

Prospek pasar konstruksi global

Aktivitas konstruksi sangat dipengaruhi oleh respons dan penanganan pemerintah terhadap pandemi Covid-19, yang membentuk pemulihan yang tidak merata di seluruh industri konstruksi.

Sektor-sektor pertumbuhan tradisional semakin berkurang, dengan Covid-19 mempercepat pertumbuhan di sektor-sektor yang sedang berkembang dan tumbuh cepat seperti pusat data dan fasilitas distribusi.

Meningkatnya biaya konstruksi, gangguan rantai pasokan dan kekurangan tenaga kerja terampil, bagaimanapun, dengan cepat menjadi hambatan terbesar bagi pertumbuhan industri.

Banyak pasar konstruksi mengalami peningkatan yang nyata dalam tingkat aktivitas pada tahun 2021 yang dipicu pulihnya ekonomi global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com