KOMPAS.com – Valentino Rossi mengakui Yamaha agak bermasalah soal rem saat seri MotoGP Styria hingga menimbulkan insiden yang dialami Maverick Vinales.
Seperti diketahui, Maverick Vinales gagal mencapai finis akibat kecelakaan di sirkuit Red Bull Ring, Minggu (23/8/2020).
Ketika itu, Vinales medadak menjatuhkan diri saat motor melaju dengan kecepatan tinggi pada lap ke-16.
Tatkala Vinales menjatuhkan diri, motor yang dikendarainya menabrak pembatas dan terbakar.
Setelah ditelusuri, kecelakaan yang dialami Maverick Vinales di seri MotoGP disebabkan karena masalah rem blong.
Rossi yang juga menyaksikan kecelakaan Maverick Vinales turut membenarkan masalah rem blong yang dihadapi Yamaha.
Pebalap yang kini menginjak usia kepala empat itu mengatakan masalah rem blong memang terjadi hampir di seluruh tim yang menggunakan motor Yamaha dalam beberapa seri terakhir.
Ia mengatakan fungsi rem tidak terlalu baik pada MotoGP Austria. Tetapi, dia tidak memiliki masalah khusus pada balapan MotoGP Styria setelah beralih ke sistem baru akhir pekan ini.
"Tentang rem, saya mengalami beberapa masalah minggu lalu. Minggu ini kami bekerja keras dengan Brembo, kami menggunakan material yang berbeda dari hari Jumat," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari Crash.
Usai masalah rem blong pada balapan pembuka MotoGP Austria, pembalap Yamaha lainnya pindah ke evolusi sistem rem depan Brembo pada MotoGP Styria.
Namun, Vinales tetap menggunakan rem versi standar yang meledak secara dramatis pada kecepatan 230 km/jam.
Baca juga: Yamaha Ungkap Penyebab Rem Maverick Vinales Blong pada MotoGP Styria
Sementara itu, Valentino Rossi, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli beralih ke sistem pengereman depan Brembo yang berevolusi setelah masalah rem blong pada MotoGP Austria.
"Pada balapan pertama di Red Bull Ring, remnya tidak fantastis. Tetapi, pada balapan kedua di Red Bulling, fungsi remnya bagus dan saya tidak memiliki masalah khusus," ucap Rossi.
"Trek ini sangat parah dengan pengeremannya. Semua orang menderita. Jika Anda lihat, semua orang memiliki saluran udara besar di rem. Begitu pula dengan tim pabrikan lain. Sepertinya Yamaha lebih menderita.”
"Kami mencoba mengerem di lintasan lurus. Motor kami lambat, tetapi bagus dalam pengereman. Jadi, kami mencoba mengerem dengan sangat keras dan kami banyak menekankan rem. Inilah alasan mengapa Yamaha lebih menderita dengan masalah ini," ujar Rossi mengakhiri.
Di lain pihak, direktur tim Monster Yamaha Massimo Meregalli menjelaskan bahwa pihaknya memilih menggunakan sistem rem standar karena Brembo membawa evolusi.
"Valentino, Fabio, dan Franco menggunakan sistem ini," ucap Meregalli.
Baca juga: Valentino Rossi Akui Suzuki Lebih Kencang
"Maverick tidak menggunakannya karena motor Maverick tidak pernah mengalami suhu sangat tinggi seperti yang diderita pembalap lain, akhir pekan lalu. Hal itu juga berlaku ketika dia mencoba sistem rem baru, dia tidak memiliki feeling yang dia cari untuk motor," tutur Meregalli.
Menurut Meregalli, dua alasan itulah yang membuat pihaknya menggunakan sistem rem konvensional. (Delia Mustikasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.