KOMPAS.com - Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, mengaku resah menunggu kepastian jadwal MotoGP 2020 di tengah pandemi virus corona.
MotoGP 2020 seharusnya dimulai di Qatar pada 8 Maret lalu. Namun seri pertama MotoGP 2020 itu terpaksa dibatalkan karena Qatar mengundurkan diri.
Jadwal MotoGP 2020 semakin menjadi tidak pasti setelah GP Thailand, Amerika Serikat, dan Argentina diputuskan ditunda karena pandemi virus corona.
Setelah empat seri awal gagal terlaksana, kini muncul rumor jika MotoGP 2020 akan dimulai di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei mendatang.
Melihat kondisi ini, Vinales menilai persiapan dirinya dan seluruh pebalap sangat terganggu. Vinales memprediksi seluruh pebalap akan kesulitan saat tampil pada seri pertama di manapun itu.
"Balapan peratama nanti tak ubahnya seperti sebuah uji coba. Saya harus mulai menyesuaikan diri dari awal," kata Vinales dikutip BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Kami harus balapan setelah tidak berada di atas motor selama berbulan-bulan. Segalanya akan berubah, anda tidak serta merta bisa langsung menampilkan performa terbaik," ujar Vinales menambahkan.
Baca juga: Ada Virus Corona, Bos Ducati Usul MotoGP 2020 Digelar Tanpa Penonton
Lebih lanjut, Vinales mengaku kesulitan menjaga kondisi fisik dan feeling balapannya karena tidak bisa berlatih secara normal.
Pebalap asal Spanyol itu bahkan menilai rutinitasnya berantakan selama menjalani masa isolasi diri di rumah.
"Sekarang ini, kami benar-benar tak bisa melakukan apa pun, hanya di rumah, mengatur beberapa hal dan faktanya kami tak bisa melakukan lebih banyak hal dari sana," ujar Vinales.
"Sekarang, pekerjaan saya jadi berjalan tak terarah, karena kami tidak tahu kapan Kejuaraan Dunia akan dimulai, jadi kami bekerja secara serampangan," kata Vinales menambahkan.
Terkait dengan jadwal, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, beberap kali telah melakukan revisi agar seluruh seri MotoGP 2020 bisa terlaksana.
Baca juga: Dampak Pandemi Virus Corona ke Sisi Finansial Tim MotoGP
Jadwal GP Thailand, GP Amerika Serikat, dan GP Argentina, kemungkinan besar akan digeser dan baru akan digelar akhir tahun.
Usaha itu dilakukan agar MotoGP 2020 bisa tetap menggelar minimal 13 balapan dari 20 seri yang dijadwalkan untuk memenuhi syarat kejuaraan dunia.
Menanggapi hal ini, Vinales hanya bisa berharap pandemi virus corona bisa segera berakhir sehingga MotoGP 2020 bisa digelar.
"Saya rasa ini akan menjadi kejuaraan yang berbeda. Jadi, kami harus tetap waspada dan melihat ini semua secara positif," kata Vinales. (Agung Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.