JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Giant Jay mengungkapkan tantangan yang dirasakannya sebagai penyanyi baru di pasar musik Indonesia masa kini yang serba digital.
Jay berpendapat bahwa penyanyi Indonesia sudah sangat banyak dengan warna suara l, jenis musik, dan sebagainya.
"Caranya mencari gimana karya kita beda dari orang lain," kata Giant Jay dalam program Ngorbit di kanal YouTube Kompas.com.
Baca juga: Tinggi Badan 2 Meter Lebih, Penyanyi Giant Jay: Sampai Sekarang Aku Masih Tumbuh
Kata Jay, meskipun mungkin nada lagunya mirip, namun penyanyi baru dapat memberikan perbedaan dalam cara membawakan lagu tersebut.
Lebih lanjut, menurut Jay penyanyi perlu mencari akal agar sosoknya secara fisik bisa dikenal, bukan hanya suaranya saja.
"Kadang orang (masyarakat ) dengar karyanya foang enggak tahu orangnya (penyanyinya). 'Ini lagu siapa sih?' gitu kan," ucap Giant Jay.
Baca juga: Cerita Penyanyi Giant Jay Kesulitan Cari Sepatu Ukuran 52 karena Gigantisme
"Nah memperkenalkan orangnya itu dan membuat orangnya itu bisa di-notice dan beda dari orang lain. Itu yang berat sih di industri musik Indonesia karena suara visa mirip-mirip," jelasnya.
Giant Jay mengaku ia mengidolakan Tulus karena populer berkat prestasi bukan sensasi.
Tak ayal, suaranya pun terdengar mirip dengan pelantun "Sepatu" itu.
Baca juga: Perjalanan Karier Giant Jay, dari Pegawai Bank Jadi Penyanyi
Giant Jay debut pada Juli 2023 dengan lagu "Aku yang Salah".
Ia menuturkan bahwa lagu tersebut berdasarkan kisah pribadinya tentang menyembuhkan luka patah hati seorang perempuan tetapi kemudian ia yang disakiti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.