Joko Anwar Terapkan Perlakuan Khusus untuk Pemeran Anak dalam Film Horor Garapannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara Joko Anwar kerap kali melibatkan anak-anak dalam tiap proyek film horornya. Ia memastikan keamanan anak-anak selama masa produksi film horor garapannya.

Joko Anwar punya perlakuan khusus ketika melibatkan anak-anak. Salah satunya dengan membedakan skenario khusus anak-anak.

“Aku bahkan skenario ada dua versi yang pertama versi minor, versi anak kecil. Jadi skenario Siksa Kubur itu pemeran anak-anak di bawah 15 tahun itu menerima yang versi minor bukan minor kecil, tapi buat anak kecil,” kata Joko Anwar di kantornya di daerah Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Joko Anwar Ungkap Kebiasaan Unik Menulis Skenario di Kuburan

“Jadi minor version, mereka menerima skenario sudah aku subah sesuaikan sedemikian rupa sehingga aman untuk dibaca,” lanjut Joko.

Joko Anwar memastikan ia tidak mengekspos sesuatu yang belum sesuai dengan usia mereka.

Ia sering kali meminta aktor atau artis anak ini untuk selalu didampingi orangtuanya selama terlibat dalam proyeknya.

“Jadi itu betul-betul ada pendampingan yang betul-betul ibu mereka ikut setiap kali reading, setiap kali semuanya datang, ibunya datang. Aku minta untuk hadir ibunya untuk melihat yang aku ajarkan ke anak-anak mereka apa dan aku diskusi hari ini,” ucap Joko Anwar.

Baca juga: Joko Anwar Tolak Proyek Hollywood demi Produksi Film Siksa Kubur

“Kita akan ada adegan ini segala macam sehingga apa yang perlu dijelaskan ke anaknya adalah ini mereka juga membantu menjelaskan ke anaknya. Jadi ketika big reading ada setelah halaman ke berapa, mereka aku suruh pulang,” lanjut Joko.

Pria berusia 48 tahun ini mengatakan, syuting juga dilakukan seseru mungkin ketika anak-anak mulai terlibat.

“Men-direct anak-anak di film horor itu, memperlakukan film horor dan adegan-adegan horor seperti permainan. Jadi, enggak boleh membuat mereka takut,” kata Joko Anwar.

Ia bersyukur anak-anak yang dipilihnya untuk main dalam proyek filmnya pasti semua pakai proses casting.

Baca juga: Bantah Jadi Aktor Kesayangan Joko Anwar, Fachri Albar: Dia Itu Picky

Jadi Joko Anwar tak khawatir dengan kemampuan mereka dalam berakting.

“Mereka jago akting. Casting, mereka casting dulu, jadi ketika di-casting kita melihat apakah dia bisa natural akting di depan kamera dan apakah dia punya kemampuan untuk jadi drama king atau drama queen,” ucap Joko.

“Jadi kalau yang anak-anak kecil itu misalnya yang dia harus menjerit ketakutan kan, diberikan impulse dan akan kita stand by, and action, kelihatan gitu bisa apa enggak (akting). Kalau jeritnya cuma (biasa aja), itu enggak keterima,” tutur Joko Anwar.