Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggalkan "Image" Marah-marah, Dokter Tirta Akui Kehilangan Endorsement hingga 80 Persen

Kompas.com - 06/02/2024, 15:57 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kreator konten Tirta Mandira Hudhi atau dokter Tirta akui kehilangan banyak endorse sejak memilih tinggalkan image lamanya.

Seperti diketahui, dokter Tirta dulu lekat dengan image marah-marah dan suka ngegas. 

"Yang viral pasti butuh hook, ciri khasku tuh ngegas, semua brand maunya aku ngegas, capek pak," kata Tirta dikutip dari YouTube Kasisolusi.

Namun sejak Tirta memilih untuk mengubah kepribadiannya dulu yang buruk, banyak endorse meninggalkan dia. 

Baca juga: Dulu Arogan, Dokter Tirta Ungkap Ucapan Tukang Parkir yang Hilangkan Egonya

"Dia tanya penginnya aku ngegas lagi, pengin berkarakter, pengin memuji berlebihan, aku enggak bisa," ucap Tirta.

"(Makanya) Endorsement berkurang sampai 80 persen," ucapnya.

Saat ini kalaupun ada, endorse yang datang lebih banyak produk soft selling atau dengan sistem bagi hasil. 

"Aku itu bukan KOL (key opinion leader) zaman dulu lagi, yang mau endorse aku pun akhirnya sekarang brand kesehatan yang soft selling, enggak kayak dulu lagi," tutur Tirta.

Baca juga: Sudah Jadi Bos, Dokter Tirta Ungkap Alasan Tetap Melamar Kerja di Perusahaan Lain

"Apparel-apparel lokal, ecommerce. Ecommerse tak lihat bukan endorse juga, dia bayar aku dari bagi hasil brand yang kolab," imbuhnya.

Meskipun penghasilannya dari endorse banyak berkurang, Tirta mengaku itu masih cukup untuk memenuhi semua kebutuhannya.

"Aku bilang cukup buat diriku, jadi kalau ada kelebihan lain, aku masukin lagi ke perusahaan, yang kaya harus perusahaan," ucapnya.

"Pola pikir CEO macam apa kalau yang kaya diri sendiri. Yang kaya itu perusahaan, aset perusahaan ada, usaha berkembang, karyawan enak, anak bisa makan dari situ, udah," imbuhnya.

Sebelumnya, dokter Tirta sempat mengungkap rasa tidak sukanya dengan kepribadian dia di zaman dulu.

Dokter Tirta mengakui, dulu dirinya memiliki ego tinggi dan arogan karena merasa paling hebat sehingga sering menyenggol orang lain.

"Karena ego. Pada waktu itu aku merasa aku dokter, cumlaude, UGM, aku masih praktek dan aku menguasai sains, aku punya toko Shoe and Care, followerku banyak," ujar Tirta.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com