KOMPAS.com - Personel Koes Plus tersisa yang masih hidup, Yok Koeswoyo membuka sebuah fakta langka yang baru terungkap berkait perjalanan band asal Tuban, Jawa Timur tersebut.
Yok Koeswoyo menyebut, di balik pemenjaraan terhadap Koes Plus oleh rezim orde lama, sebenarnya Koes Plus yang saat itu masih bernama Koes Bersaudara sedang mendapat tugas penting dari Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno.
“Di luar seolah-olah kita itu gini (berseberangan dengan Bung Karno), padahal enggak, kami itu di masukkan penjara karena kami mau diberi tugas,” ucap Yok Koeswoyo seperti dikutip dari tayangan program Point of View yang dipandu Azizah Hanum, Rabu (11/10/2023).
Menurut Yok Koeswoyo, Koes Plus yang sempat masuk bui alias dipenjara oleh pemerintahan orde lama pada tahun pada 29 Juni 1965 sebetulnya hanyalah pura-pura.
Baca juga: Fakta Baru soal Koes Plus Dipenjara Orde Lama, Yok Koeswoyo: Itu Pura-pura
Namun sayang, lanjut Yok Koeswoyo, tugas penting negara yang diberikan kepada Koes Plus harus buyar lantaran meletusnya peristiwa G30S pada tahun 1965.
“Dimasukkan penjara pura-pura tiga bulan, begitu kita keluar, tanggal 29, tanggal 30 September terjadi G30S, batal itu semua,” ucap Yok Koeswoyo.
Selang beberapa tahun kemudian, pemerintahan berganti dari rezim orde lama yang dipimpin Soekarno menjadi rezim orde baru yang dipimpin Soeharto.
Meski rezim berganti, personel Koes Plus tetap menutup rapat-rapat ihwal tugas yang diberikan negara tersebut.
Sampai akhirnya, Koes Plus kembali mendapat tugas dari negara untuk pergi ke Timor Leste yang saat itu sedang proses bergabung ke Indonesia untuk memberikan pengaruh nasionalisme melalui musik.
“Tapi kami tetap tutup mulut, eranya Soeharto kami dikirim ke Timor Leste, gitu,” ucap Yok Koeswoyo.
Baca juga: Koes Plus Sering Disamakan dengan The Beatles, Yok Koeswoyo: Saya Enggak Suka, Jangan Disamain
Bentuk pengaruh yang diberikan Koes Plus adalah dengan menghadirkan lagu-lagu bertema Indonesia.
“Loh sudah jelas, itu sebabnya kami bikin lagu Nusantara 1 sampai 9, ingin menanamkan rasa cinta dan memiliki Tanah Air,” ujar Yok Koeswoyo.
Yok Koeswoyo kembali menuturkan, dulu Koes Plus mendapat tugas dari Soekarno dengan menjadi bagian dari KOTI atau Komando Operasi Tertinggi.
Yok Koeswoyo akhirnya memilih buka-bukaan akan rahasia ini karena sudah 50 tahun berlalu.
“Nah dulu kan kita di dalam KOTI waktu zaman Bung Karno, Komandan kita Kolonel Kusno, sekarang saya buka-bukaan saja, orang sudah 50 tahun yang lalu kok, enggak apa-apa, santai saja. Nah sekarang tinggal tugas generasi sekarang, mau jadi apa,” tutur Yok Koeswoyo.