Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Tompi Usai Klinik Barunya Didemo Warga

Kompas.com - 30/09/2023, 09:08 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Klinik baru dokter Tompi yang berlokasi di daerah Bintaro, Tangerang Selatan didemo oleh warga sekitar pada Senin (25/9/2023). 

Demo warga itu disebut terjadi karena dipicu soal komersialisasi area parkir serta soal serapan tenaga kerja warga sekitar.

"Pada dasarnya sah-sah aja orang mengemukakan pendapat, ada yang protes, tapi intinya kita tidak mungkin membangun sesuatu enggak ada izin," kata Tompi dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

"Bahwa ternyata di depan situ ada area dibeton, ada izin dari Dinas Pengairan dulu, bukan saya yang bangun," imbuhnya.

Baca juga: Tampil di Pembukaan Galeri Indonesia Kaya, Tompi Teringat Duetnya dengan Glenn Fredly 10 Tahun Lalu

Dia tidak keberatan seandainya bagian yang sudah dibeton itu akan dibongkar lagi dan dikembalikan peruntukkannya seperti semula.

Hanya saja Tompi ingin menegaskan, bukan dirinya yang menutup saluran sungai di sana.

"Kita prinsipnya ngikutin aturan, kalau mau dikembalikan fungsinya. Yang pasti bukan saya yang bikin jalanan didepan," ujar Tompi.

"Kalau misal mau dibuka jadi kali bolong lagi, silakan aja. Tapi misal keberatan itu dipakai sama kita, dijadiin apapun lah, ikut aja aturan pemerintah, saya enggak mau pusing," sambungnya.

Sementara itu, mengenai protes warga tentang kurangnya warga sekitar yang dipekerjakan di klinik baru itu, Tompi memiliki penjelasan.

Baca juga: Tolak Promosi Singel Baru, Tompi: Tujuannya Bukan Duit

"Intinya semua ada SOP-nya, siapapun saya tekankan, boleh masukin lamaran, selanjutnya kita akan seleksi, kita yang pilih, kita yang atur, ini kan klinik," tutur Tompi.

"OB kita ajarin cara angkat orang kalau tiba-tiba ada yang pingsan. Ilmu pengetahuan dasarnya enggak cuma nyapu, ngepel, itu penting juga, kita ajarin," jelasnya.

Tompi membantah tak merekrut karyawan dari warga setempat. Menurut pengakuannya, sudah ada beberapa karyawan yang merupakan orang asli Tangerang Selatan.

"Kalau pekerja ada beberapa orang-orang Tangerang Selatan yang kerja. Itu yang saya maksud, yang kerja enggak harus orang yang mereka kenal kan? Mereka enggak kenal semua orang juga," ucap Tompi.

"Beberapa dokter saya asli orang sini, kalau masalah serapan udah ada kok orang-orang lokal yang kebetulan udah masuk duluan," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, untuk security, dia sudah mengambil dari penyalur resmi, di mana mereka yang menjadi security juga sudah terdaftar di kepolisian.

"Kalau mau terlibat, ikut aturan, jangan ngatur. Sekali lagi, kalau ada yang mau kerja, ini kan terbuka, tapi bukan ngatur," kata Tompi.

Sayangnya, saat bertemu dan berdialog dengan warga, mereka memberikan respons keras.

"Waktu hearing session sama saya, mereka malah bilang 'udah enggak usah kerja, kita enggak butuh pekerjaan,' ngomongnya malah begitu," kata Tompi.

"Saya sih terserah, kalau mereka enggak butuh, tapi masyarakat sekitar masih butuh, kita open banget. Saya enggak ada masalah, saya enggak mau menanam kebencian, enggak mau nyari permusuhan, kita maunya baik-baik," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com