Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Mencoba Bunuh Diri, Putri Bambang Pamungkas: Enggak Tahu Harus Curhat ke Siapa

Kompas.com - 04/08/2023, 13:18 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Tumbuh besar bersama neneknya, putri dari mantan pemain sepak bola Bambang Pamungkas, Jane Abel, mengaku pernah berusaha melakukan percobaan bunuh diri.

Mengenai peristiwa yang terjadi tahun 2022 itu, Abel mengungkap pemicunya.

"Itu emang lagi posisi down, karena berantem sama ayah," kata Abel dikutip dari YouTube Feni Rose Official.

"Banyak keluarga juga yang enggak setuju sama keputusan Abel (menjadi saksi Amalia Fujiawati), dari (keluarga) ibu, dari ayah," lanjutnya.

Baca juga: Tangis Putri Bambang Pamungkas, Disebut Anak Tak Tahu Diri oleh Kakeknya

Keluarga yang tak mendukung keputusannya menjadi saksi untuk kasus penelantaran anak yang dilaporkan Amalia, akhirnya seolah menyudutkan Abel ketika dia kesulitan keuangan. 

"Sampai dibilangin, 'Rasain sekarang enggak punya uang,' karena aku ngekos, harus bayar kos kan, di situ ayah udah enggak ngirimin," ucap Abel.

"'Harusnya kamu tetap di pihak ayahmu, kalau kamu di pihak ayahmu, walaupun enggak ngasih kasih sayang, enggak ketemu, tapi hidup kamu tetap terjamin,'" lanjutnya menceritakan berbagai komentar dari keluarga.

Sementara menurut Abel, keputusannya saat itu mau menjadi saksi bagi Amalia adalah tindakan yang benar.

Baca juga: Diam-diam Rekam Pembicaraan Ayahnya dengan Ibu Sambung, Anak Bambang Pamungkas Menangis: Aku Sakit Hati

Karena bagaimanapun apa yang dia ucapkan adalah bukti nyata dan kebenaran.

"Aku bener-bener sakit hati banget, karena aku hanya memihak kebenaran, apa yang benar menurut aku dan sesuai fakta yang aku jalanin. Tapi orang-orang mandangnya cuma itu," kata Abel.

Dengan banyaknya tekanan dari keluarga dan hidup sendiri di kota Yogyakarta, membuat Abel putus asa.

"Jadi waktu itu aku di Jogja enggak ada siapa-siapa, bener-bener aku sendiri," tutur Abel.

"Aku enggak tahu harus curhat ke siapa, shalat pun juga jadi enggak tenang karena banyak pikiran," sambungnya.

Setelah usaha mengakhiri hidupnya di kosan tak berhasil, dua hari kemudian Abel baru mengaktifkan handphone.

Dari situ Abel menyadari, meskipun keluarganya tidak peduli, ternyata masih banyak orang-orang di luar sana yang tak mengenalnya, yang peduli padanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com