Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2023, 17:48 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Tiko, pria yang cerita hidupnya mendadak viral di media sosial dan menjadi sorotan karena tinggal selama 11 tahun di sebuah rumah tanpa listrik dan air, mengungkap alasannya tetap bertahan di rumah itu selama ini dan tak terlintas keinginan menjual rumah itu. 

Sebagai anak satu-satunya dari Ibu Eny, pria kelahiran tahun 1999 yang kini berprofesi sebagai satpam di komplek rumahnya itu mencoba mengungkap keinginan ibunya.

"Mama betul-betul ingin mempertahankan rumah," kata Tiko dikutip dari YouTube Rumpi Trans tv.

"Kalau mama, mungkin (alasan tidak mau jual) karena peninggalan papa, aku enggak tahu untuk itu," lanjutnya. 

Sama seperti ibunya yang tak ingin keluar dari rumah itu, Tiko juga sama sekali tak memiliki niat menjual rumah dua lantai yang terletak di daerah Cakung, Jakarta Timur itu. 

Baca juga: Tiko Tak Pernah Menyangka Kisah Hidupnya Bakal Viral

"Untuk saat ini sampai nanti pun, aku enggak ada rencana jual rumah," ucap Tiko. 

"Rumah sampai kapanpun selama aku masih sanggup, aku pertahankan," sambungnya. 

Tiko mengatakan bahwa ibunya dulu bahkan sering marah setiap kali ada orang masuk ke halaman rumah mereka.

Walaupun orang itu hanya ingin membersihkan rumput di halaman rumah mereka.

"Jadi siapapun, walaupun tetangga atau orang kenal masuk ke pekarangan rumah, mama pasti emosi," ujar Tiko.

"Aku pernah nanya, katanya takut rumah diambil atau apa. Jadi emang karena kondisi pikirannya masih stuck di masa lalu," imbuh Tiko.

Baca juga: Tinggal 11 Tahun di Rumah Mewah Tanpa Air dan Listrik, Tiko Ungkap Profesi Ibu Eny Sebelum Depresi

Diakui Tiko, ibunya dulu masih baik-baik saja, tapi beberapa tahun setelah kepergian ayahnya, ibunya menjadi mudah emosi.

"Kondisi berangsur parah mulai 2015-2016, (papa) betul-betul tidak ada kabar sama sekali," ucap Tiko.

Pria berusia 23 tahun ini juga tak bisa banyak cerita tentang ayahnya atau keluarga orangtuanya, karena waktu itu dia juga masih cukup kecil.

Dia hanya mengatakan ayahnya saat itu sudah sakit di usia 80 tahun.

"Kondisi papa saat itu katanya sakit-sakitan, hampir 80 tahun, 12 tahun yang lalu, papa kan termasuk udah tua," ucap Tiko.

"Pada saat pisah dia (ayah) ngomong sih pulang kampung, ke kampung halaman, waktu itu tinggal sama anak-anaknya di sana," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com