Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Remy Sylado, Sang Sastrawan Serba Bisa...

Kompas.com - 13/12/2022, 11:34 WIB
Vincentius Mario,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Kau dapat sampai di tempat perhentianku, selama kita sama-sama percaya hari esok tidak mempersoalkan siapa lebih dulu tiba. Karena kita tahu hari lahir kita tidak sama." (Perjalanan ke Firdaus - Remy Sylado)

Sastrawan besar dan seniman serba bisa Remy Sylado kini telah benar-benar menempuh perjalanannya ke Firdaus.

Remy Sylado meninggal dunia pada Senin (12/12/2022) pukul 10.30 WIB.

Namun, Remy Sylado tidak pergi begitu saja. Jasadnya boleh tiada, tetapi karyanya masih terus mengalir seperti sungai.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Remy Sylado Sedang Membuat Naskah Berjudul Brower

Istri Remy Sylado, Emmy Tambajong, mengungkap beberapa tanda dan kronologi saat suaminya berpulang. Berikut rangkuman Kompas.com:

Kronologi Remy Sylado meninggal dunia

Beberapa hari belakangan, kondisi Remy yang sedang stroke kian menurun.

Remy kehilangan nafsu makan, tutur katanya juga sering kehilangan arah.

"Dari kemarin dia enggak makan, terus perutnya bengkak besar. Dia terus kesakitan, sepanjang malam dia mengerang. Saya putuskan besok saya bawa ke IGD RS Duren Sawit," kata Emmy saat ditemui di rumah duka di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Remy Sylado Akan Dimakamkan di TPU Menteng Pulo

Emmy pun segera menelepon pihak rumah sakit dan meminta ambulans untuk datang menjemput sebelum jam 12.00 Senin siang.

Namun, saat pihak rumah sakit datang dan hendak menjemput Remy, sang sastrawan telah mengembuskan napas terakhirnya.

Permintaan maaf untuk istri

Dua hari sebelum meninggal dunia, sastrawan bernama asli Japi Panda Abdiel Tambajong itu sempat meminta maaf kepada istrinya.

"Dia juga bilang minta maaf dan sepanjang malam omong terus, 'tolong doakan saya'," ucap Emmy.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Remy Sylado Minta Maaf ke Istri

Remy Sylado bahkan sudah menyinggung tentang kematian.

"Dua hari sebelumnya dia omong, 'mungkin saya enggak di sini lagi. Maafkan saya.' Tapi saya bilang, kita berdoa kita masih bisa merayakan Natal, jadi masak ketupat," lanjutnya.

Siapkan naskah

Meski dalam kondisi sakit, daya kreativitas dan semangat menulis Remy Sylado tak juga luntur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com