Dituding Bisa Dapat Ratusan Juta dari Konten Kesulitan Orang Lain, Baim Wong: Bisa Dicek

JAKARTA, KOMPAS.com- Baim Wong memberikan komentarnya atas video protes seorang warga yang menyebut Baim memanfaatkan kesulitan orang lain demi keuntungan pribadi.

Dalam video yang kemudian viral di media sosial itu tampak seorang bapak yang meluapkan protes karena Baim datang ke lokasi kebakaran di Simprug, Jakarta Selatan untuk membuat konten.

Terlebih Baim dinilai datang ke lokasi itu tanpa berniat memberikan bantuan.

"Lihat aja YouTube-nya udah berapa subscriber, berapa like. Udah dapat ratusan juta dia dari konten ini doang," kata seorang warga.

"Mana ada dia nongol, mereka yang dapet duit," lanjutnya.

Baca juga: Dituding Manfaatkan Kesulitan Orang demi Konten, Baim Wong Menangis: Tidak Sebanding dengan Adsense

Terhadap video yang mengkritik sikapnya itu, Baim menjelaskan bahwa dari konten YouTube yang dia buat tidak semudah itu mendapatkan ratusan juta.

"Tidak se-hiperbola itu," kata Baim dikutip dari tayangan Pagi Pagi Ambyar Trans tv.

"Kalau itu (pendapatan sekali konten), bisa dicek, ada Social Blade bisa dicek, per video berapa atau enggak per tahun berapa," lanjutnya.

Sementara itu, dikutip dari akun Social Blade, channel YouTube Baim Paula tercatat memiliki perkiraan pendapatan bulanan selama satu bulan terakhir antara 6.500 hingga 104.200 dollar AS atau sekitar Rp 96 juta hingga Rp 1,5 miliar.

Baca juga: Baim Wong Panen Kritikan Usai Kunjungi Bocah SD Viral dengan Rambut Kutuan, Kenapa?

Hanya saja, saat dihitung per konten YouTube yang diunggah dalam satu hari, misalnya saja pada konten kebakaran yang sedang jadi sorotan dan diunggah Baim pada 24 Agustus 2022 dan mendapat 564.000 penonton, Baim tercatat mendapatkan penghasilan 216 hingga 3.500 dollar AS atau sekitar Rp 3,2 juta hingga Rp 52 juta.

Kemudian atas video yang viral berisi kritikan untuknya itu, Baim menanggapinya dengan pasrah.

"Tadi pas ngelihat (video), saya itu enggak pernah lihat video-video seperti itu sama sekali, karena kita biarin dengan apa yang gue lakuin, cuma kita sama Allah yang tahu, itu lebih dari cukup," kata Baim.

Baim kemudian mengungkap pandangannya tentang kemungkinan mendonasikan uang dari hasil konten social experiment.

"Saya sekarang sudah berbentuk PT ya, dan PT itu untuk finance sangat bawel sekali, ketika satu bulan dia bilang 'Im ini gimana bangun 4 rumah, siapa yang rencanain?' kagak ada," kata Baim.

Meskipun harus berhadapan dengan bagian keuangan di perusahaannya, terkadang Baim hanya mengikuti rasa empati yang dimiliki.

"Kalau ini sebuah konten, buat apa kita bikin rumah yang tidak sebanding dengan Adsense?" ujar Baim.

"Susah jadi orang yang istilahnya punya empati buat orang, mereka tidak mengerti apa dalam (hati) kita," kata Baim lagi.