Lahir di Korea Selatan, Jang Hansol Ungkap Alasan Menyukai Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com- YouTuber berkebangsaan Korea Selatan, Jang Hansol ungkap alasannya begitu menyukai negara Indonesia, tempat dia menghabiskan masa remajanya.

Menurutnya, rasa sukanya itu muncul karena orang-orang di Indonesia banyak terlihat bahagia atas hal sekecil apapun yang mereka dapatkan.

"Dua tahun lalu saya kena depresi, minum obat juga, cuma setelah dua tahun enggak travel ke Indonesia, saya jadi nyadar, kok saya depresi kenapa?" kata Hansol dikutip dari YouTube TonightShowNet.

"Karena di Indonesia ini kesannya kayak, mungkin terlihat orang cuma jualan apa, bisa bahagia," sambungnya.

Baca juga: Lama Tinggal di Indonesia, Jang Hansol Akui Sempat Terbawa Kebiasaan Ini di Korea Selatan

Sikap itu dia rasakan berbeda dengan orang-orang di Korea Selatan. 

Di Korea Selatan Hansol melihat ukuran kebahagiaan mereka berdasar pada pencapaian tertentu.

"Kayak Indonesia ini menikmati momen, kalau di Korea menikmati ketika mencapai sesuatu. Tapi ketika (sudah) mencapai, pengin mencapai baru lagi," ujar Hansol.

"Tapi di Indonesia ada kepuasan di detik ini, detik ini apa yang kita punya, bersyukur, bisa dinikmati, sehingga apapun kondisinya kayak lebih bersyukur. Selalu kalau ada kejadian bagus, ini berkat Tuhan, kayak ada bersyukur pada Tuhan, sehingga muter gitu bahagianya," lanjutnya.

Baca juga: Pernah Sekolah di Malang, Hansol Rindu Momen 17 Agustus

Seperti diketahui, meskipun lahir di Korea Selatan, Hansol sudah tinggal dan menghabiskan masa remajanya di Indonesia.

Hansol bersekolah di Malang, Jawa Timur dari TK sampai SMA. Dan sempat tinggal di Jakarta selama satu hingga dua tahun. 

Cara bicara dan bersikap Hansol juga sangat kental dengan kebiasaan orang Indonesia.

Ini karena sejak kecil, walaupun di rumah diajarkan bahasa Korea oleh ibunya, Hansol disekolahkan di sekolah biasa, di mana mayoritas adalah anak-anak Indonesia. 

Meskipun awalnya sempat terkejut, tapi Hansol akhirnya terbiasa dengan kebudayaan dan kebiasaan anak-anak Indonesia. 

"Pertama agak kaget soale satu sekolah orang Indonesia semua, (saya) orang Korea sendiri," kata Hansol.