JAKARTA, KOMPAS.com - Ghost Writer 2 adalah film produksi Starvision Plus yang siap tayang di bioskop Tanah Air pada 21 Juli 2022.
Film tersebut merupakan debut sutradara Muhadkly Acho. Selain itu, aktor Deva Mahenra akan berperan sebagai hantu untuk kali pertama selama menjadi aktor.
Ada beberapa kebaruan yang disajikan Ghost Writer 2 dibandingkan film pertamanya. Berikut rangkuman Kompas.com.
Muhadkly Acho didapuk menggarap sekuel film Ghost Writer. Film ini merupakan debut kariernya sebagai sutradara film.
Baca juga: Jadi Hantu di Ghost Writer 2, Deva Mahenra Ingin Patahkan Stereotipe
Pada film pertamanya, Ghost Writer disutradarai oleh Bene Dion. Sementara itu pada Ghost Writer 2, Bene Dion duduk sebagai produser bersama Ernest Prakasa.
"Saya senang sekali, ini sebenarnya film pertama yang saya sutradarai. Ini ada sebelum Gara Gara Warisan karena syutingnya dimulai ketika peralihan di masa pandemi," kata Acho dalam konferensi pers di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Meski begitu, Acho tak menampik merasakan beban yang berat dari proyek ini.
"Beban pasti ada. Basic-nya, proyek ini proyek beban. Pak Chand Parwez (Produser StarvisionPlus) ingat, saya tanyain 'Pak, yakin saya yang jadi sutradara?'," lanjut Acho.
Pengalaman berbeda dirasakan oleh Deva Mahenra dalam film Ghost Writer 2.
Melanjutkan perannya sebagai Vino, Deva harus merasakan menjadi hantu usai karakternya diceritakan meninggal dunia akibat kecelakaan di lokasi syuting.
Baca juga: Deva Mahenra Cerita Jadi Hantu di Ghost Writer 2
"Ini pengalaman pertama jadi makhluk tak kasat mata. Sesuatu yang berbeda. Menurut saya itulah indahnya berakting," ucap Deva Mahenra.
Deva Mahenra mengatakan dia tidak ingin menjadi aktor yang terjebak pada sebuah stereotipe.
Karena itu dia ingin memainkan berbagai jenis karakter, termasuk sebagai hantu.
"Setelah lewati beberapa pertimbangan, sepertinya menarik juga berperan sebagai hantu. Karena kita biasanya aktor Indonesia itu terjebak dalam sebuah stereotipe," ujar Deva.
"Ketika memerankan peran yang itu-itu saja, stereotipe itu ada di mindset penonton. Ini salah satu cara gue memainkan peran berbeda sehingga tidak ada stereotipe. Memperluas spectrum akting aja," lanjutnya.