Sukses di Siantar, Cinepolis Bakal Tambah Showtime Film Ngeri Ngeri Sedap di Berbagai Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Film Ngeri Ngeri Sedap kini mencuri perhatian para penggemar film Tanah Air.

Sejak tayang 2 Juni 2022 lalu, film tersebut sudah meraup 1 juta penonton.

Di Pematang Siantar, Sumatra Utara, Cinepolis sebagai penyedia layanan bioskop bahkan menyediakan 20 hingga 30 show setiap harinya untuk menampung antusiasme para penonton.

Baca juga: Pihak Cinepolis Buka Suara soal 30 Show Film Ngeri Ngeri Sedap dalam Sehari di Pematang Siantar

Indriana Listia R selaku Head of Marketing Cinepolis Indonesia melihat perkembangan jumlah penonton Ngeri Ngeri Sedap yang signifikan dari hari ke hari.

Oleh karenanya, pihaknya sedang berencana menambah showtime film tersebut di kota-kota lainnya.

"Kita melihat trennya melebar ke kota lain. Semoga kejadian ya, sehari bisa 30 show gitu," kata Indri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/6/2022).

"Shownya nanti ditambah, beberapa kota lain, seperti Padang, Pekanbaru, area Jawa juga. Karena trennya juga ini merupakan bagian dari masyarakat juga," lanjutnya.

Baca juga: Ernest Prakasa Bicara soal Imajinari, Ngeri-Ngeri Sedap, hingga Perkembangan CTS 2

Indri melihat film berlatar budaya Batak itu ternyata diterima pula oleh semua orang.

"Kita senang, cerita ini menjadi cerita yang ternyata enggak cuma orang Medan atau Batak yang nonton," ujar Indri.

Indri menyebut pihaknya sangat senang turut ambil bagian dalam kebangkitan film lokal yang dimulai oleh capaian Ngeri Ngeri Sedap.

"Kita senang banget. Karena buat kita masyarakat lokal ada kebanggaan, dan mereka datang ke bioskop. Buat kita justru merasa ada bagian dalam kebanggaan itu, menjadi bagian dari kebanggaan orang Indonesia," tutur Indri.

Baca juga: Setelah Ngeri-Ngeri Sedap, Apa Film Imajinari Selanjutnya?

Ke depannya, Cinepolis masih terus menayangkan film Ngeri Ngeri Sedap dan menambah showtime di beberapa kota.

Sebagai informasi, film Ngeri Ngeri Sedap bercerita tentang kehidupan satu keluarga Batak yang tinggal di daerah pinggiran Danau Toba, Sumatera Utara.

Keluarga itu terdiri dari Pak Domu (Arswendy Beningswara), Mak Domu (Tika Panggabean, Domu (Boris Bokir), Sarma (Gita Butar-butar), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel).

Film ini bercerita tentang kerinduan Mak Domu terhadap ketiga anak laki-lakinya yang merantau ke Jawa.

Baca juga: Ernest Prakasa Jawab soal Kemungkinan Sekuel Ngeri-Ngeri Sedap

Ketiga anaknya itu sudah tidak pulang lebih dari tiga tahun.

Berbagai cara dilakukan oleh Mak Domu dan Pak Domu agar ketiga anaknya bisa kembali pulang, termasuk membuat settingan bercerai.

Film ini merupakan debut sutradara Bene Dion di bawah produksi Imajinari.