Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Andy /rif Lolos Tes Pegawai Bank Indonesia, tetapi Pilih Bermusik

Kompas.com - 10/05/2022, 16:39 WIB
Baharudin Al Farisi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain pramugara, penyanyi Andy /rif juga sempat hampir menjadi pegawai bank di Malang, Jawa Timur.

Pada saat itu, ia yang tengah asyik-asyiknya bermusik di kafe-kafe Bandung bersama /rif disodorkan lamaran menjadi pegawai bank oleh almarhumah ibunya.

"Zaman Bandung kafe itu masih, kalau honor dibagi, paling cuma kebagian Rp 60.000/orang. Seminggu habis, manggung lagi," ucap Andy seperti dikutip dari kanal YouTube VINDES, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Andy /rif Hampir Jadi Pramugara, Gagal Saat Tes Buta Warna

"Almarhum nyokap bilang, 'ada lamaran buat Bank Indonesia. Cobain gih di situ'," tutur Andy melanjutkan.

Setelah mencoba, Andy akhirnya lolos dan masuk ke tahap selanjutnya di Malang untuk ditempatkan di kota tersebut.

Terbesit dalam benak Andy soal bermusik di Malang bersama siapa karena tidak ada yang ia kenal satu pun.

Baca juga: Punya Gaya Khas, Andy /rif Ungkap Alasan Selalu Pakai Topi

"(Nyokap) 'Ini panggilan, kamu tinggal interview terakhir'. Nyokap kasih duit, pergi pakai pesawat ke Surabaya, terus pakai bis ke Malang. 'Ini (uang) hotel dan penginapan'," ujar Andy.

Karena mendapatkan saku yang terbilang cukup banyak bagi Andy dan waktu yang masih panjang, akhirnya ia memutuskan naik perjalanan darat ke Surabaya menggunakan transportasi kereta api ekonomi.

Bukan tanpa sebab, ia memutuskan hal tersebut karena ingin berpikir lebih dalam tentang keputusan memilih menjadi pegawai bank atau bermusik.

Baca juga: Cerita Andy /rif Konser di Surabaya, Pernah Hampir Diculik dan Naik Perahu Karet

"Sampai berhenti di Yogyakarta, gue ambil tas, turun di Yogyakarta. 'Gue enggak mau terusin ini, gue mau balik ke Bandung'," kata Andy.

Setelah bermalam dan hari di sebuah losmen, Andy pulang ke Bandung dan berpesan ke almarhumah ibundanya, 'tinggal tunggu panggilan selanjutnya'.

Hanya saja semuanya terbongkar karena ternyata pamannya juga merupakan salah satu pegawai bank di Malang.

Almarhumah ibundanya pun menangis karena Andy tidak memanfaatkan kesempatan tersebut.

"'Kamu mau jadi apa?', 'jadi pemain band', 'nongkrong kerjaan tiap malam, rambut gondrong, gonjrang-gonjreng enggak karuan. Beneran mau hidup kayak begitu?'. 'Iya, kalau serius bakal jadi sesuatu'," kata Andy soal percakapannya dengan mendiang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com