Galih Ginanjar Tanggapi Kedekatan King Faaz dengan Sonny Septian, Akui Ada Rasa Cemburu

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Galih Ginanjar mengaku tidak mempermasalahkan kedekatan anaknya, King Faaz, dengan ayah sambungnya, Sonny Septian.

Bahkan, Galih Ginanjar mengakui bahwa King Faaz memang lebih dekat dengan Sonny Septian ketimbang dirinya.

“Kalau saya, alhamdulilah senang banget (lihat kedekatan Sonny Septian dengan King Faaz). Karena gini, jarang kasus anak dengan ayah sambung benar-benar kayak ayah kandung,” kata Galih Ginanjar saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (14/4/2022).

“Jadi, kalau Faaz dengan Sonny (memang) enggak ada gap, malah nge-blend,” ujar Galih lagi.

Baca juga: Galih Ginanjar Ungkapkan Kerinduan pada King Faaz

Bintang sinetron Cinderella itu melihat kedekatan King Faaz dan Sonny Septian lantaran terjalinnya kenyamanan antara seorang anak dan ayah.

“Berarti Faaz itu menerima kasih sayang, rasa aman, kenyamanan, dan ketulusan dari Sonny. Sonny kan benar-benar mencintai Faaz dengan tulus, begitupun Faaz menerimanya. Jadi ada timbal balik yang baik,” tutur Galih Ginanjar.

Kendati demikian, Galih tak bisa memungkiri bahwa ada sedikit perasaan cemburu sebagai ayah kandung dari King Faaz.

“Dan saya pun merasa ‘Wah gue kalah nih’ tapi enggak ada masalah,” ujar Galih Ginanjar.

Baca juga: King Faaz Dapat Banyak Pujian, Galih Ginanjar: Alhamdulilah Senang

Oleh karenanya, Galih Ginanjar berharap, ia bisa memperbaiki hubungannya dengan King Faaz ke depannya.

Pasalnya, Galih Ginanjar sempat tidak mengakui King Faaz sebagai anaknya hingga menelantarkannya.

Kini, Galih Ginanjar mengakui bahwa ia menyesal dengan sikap tersebut dan siap memperbaiki kesalahannya sebagai seorang ayah.

“Tapi, Insya Allah dalam waktu dekat ini saya berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, melupakan masa lalu dan menatap masa depan. Saya ingin menjalin tali silahturahmi dengan mereka terutama dengan Faaz,” ucap Galih Ginanjar.

Baca juga: Penyesalan Galih Ginanjar terhadap Anak dan Rela Dihujat karena Kasus Ikan Asin