Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Warkop DKI Terbentuk, Indro: Dulu Kami Anggap Demokrasi hanya di Warung Kopi

Kompas.com - 27/10/2021, 22:07 WIB
Vincentius Mario,
Andika Aditia

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Warkop DKI adalah grup lawak legendaris Tanah Air yang masih terus digemari banyak kalangan hingga saat ini.

Grup lawak yang terdiri dari Dono, Kasino, dan Indro ini terbentuk pada 1973, saat di mana ketiganya pertama kali tampil di Radio Prambors.

“Warkop itu didirikan tahun 1973. Warkop itu secara resmi beridirinya di siaran Prambors Radio dulu. Kami penyiar dulu,” kata Indro dikutip dari kanal YouTube MOP Channel, Rabu (27/10/2021).

Pelawak berusia 63 tahun itu bercerita, awalnya Kasino yang pertama kali hadir sebagai anggota Warkop DKI.

Baca juga: Jadi Ayah Cut Meyriska, Indro Warkop Ambil Kesempatan Berkomedi di Film Pintu Surga Terakhir

“Mereka di perkampungan mahasiswa itu di Cibubur, ada dua pembawa acara yang getol banget, yakni Kasino sama Nano. Nah, sementara penata lampunya satu, Rudi Badil,” ucap Indro.

“Itu tiga orang itu, ditambah satu aktivis sekaligus programmer Prambors. Akhirnya diambilah ke program radio Prambors,” lanjut Indro.

Indro dan Dono barulah bergabung dua tahun kemudian, ketika ditawari Kasino masuk ke progam permanen Prambors.

Awalnya, trio pelawak itu membicarakan tema mengenai pecinta alam. Namun, tema tersebut perlahan dianggap kurang relevan.

Baca juga: Adu Akting dengan Indro Warkop, Cut Meyriska: Aku Merasa seperti Sama Papa

“Awalnya tema pecinta alam, tapi lama kelamaan kelihatannya enggak happening. Akhirnya buatlah Obrolan di Warung Kopi, tapi format di radio. Kenapa? Karena kami dulu menganggap demokrasi hanya ada di Warung Kopi,” tutur Indro.

Indro menyebut, isi pembicaraan Warkop DKI saat itu sarat dengan nada satire.

“Karena kalau di Warkop itu ngobrol enggak perlu celingak-celinguk. Dari situ, konten acaranya satire, menyindir,” ujar Indro.

Karena bernada satire, Indro tak menampik Warkop DKI pernah dicekal saat hendak manggung di beberapa daerah di Tanah Air.

Baca juga: Merasa Relate Perankan Ayah di Film Surga Terakhir, Indro Warkop: Saya Juga Ingin Anak Saya Segera Menikah

“Yang paling jelas pernah dicekal di beberapa daerah, enggak boleh tayang. Atau beberapa kali tiba ke daerah dijemput pakai mobil ABRI, itu diinterogasi dulu,” pungkas Indro.

Kini, Warkop DKI tinggal tersisa Indro, setelah Dono dan Kasino pergi mendahuluinya.

Meski begitu, Indro masih berupaya untuk menghidupkan kenangan akan Warkop DKI, seperti lewat film Warkop DKI Reborn yang tayang pada 2019 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com