JAKARTA, KOMPAS.com - Album ketiga Dewa 19, Terbaik Terbaik, adalah album yang menyimpan segudang cerita bagi musisi Ahmad Dhani dan Ari Lasso.
Bagi Ari Lasso, album tersebut mengingatkannya pada masa-masa kelam dulu. Ia bisa dibilang dalam kondisi sakau waktu meggarap beberapa lagu dalam Terbaik Terbaik.
Sedangkan bagi Ahmad Dhani, album ini bisa dibilang sebagai tantangan dan batu loncatan pertama baginya sebagai produser musik.
Baca juga: Sisi Gelap Album Terbaik Terbaik Dewa 19, Ari Lasso Rekaman dalam Kondisi Sakau
Berikut beberapa fakta yang dirangkum Kompas.com.
Menurut Ari Lasso, Terbaik Terbaik termasuk album tersulit yang pernah digarap oleh Dewa 19.
Saat itu, Ari Lasso masih menjadi lead vocal dan Ahmad Dhani berperan sebagai keyboardis sekaligus backing vocal.
“Album itu (Terbaik Terbaik) salah satu paling sulit nyanyinya karena banyak sekali nada-nada tinggi yang harus dicapai. Tidak ada lagu gampang yang aku nyanyikan di album Terbaik Terbaik,” ujar Ari Lasso dikutip dari kanal YouTube VIDEO LEGEND, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Ari Lasso Sebut Terbaik Terbaik adalah Album Tersulit Dewa 19, Kenapa?
Dibandingkan dengan album keempat Dewa 19, Pandawa Lima, Ari Lasso menyebut Terbaik Terbaik punya tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi.
Ada beberapa lagu di dalam album tersebut yang dinyanyikan Ari Lasso dalam kondisi sakau.
"Waktu take lagu 'Cukup Siti Nurbaya', aku sudah menyadari, aku cukup sakau. Waktu album kedua belum (sakau), tapi sudah mulai coba-coba," ujar Ari Lasso.
Saat itu, Ari Lasso memaksakan diri untuk tetap bernyanyi dan menyelesaikan album Terbaik Terbaik.
Di masa penggarapan album tersebut, Ari Lasso dan Ahmad Dhani ternyata sempat mengonsumsi narkoba dengan cara dibakar di atas timah atau biasa disebut dengan ngedreg.
"Jadi sebelum take vokal 'Cukup Siti Nurbaya' itu ya. Supaya rekamannya aku tuh happy, aku juga mulai ngedrug waktu itu," ujar Ahmad Dhani.
Baca juga: Kisah Tragis Ari Lasso dan Wawan Juniarso Awal Ngeband hingga Hengkang dari Dewa 19
Ari Lasso menambahkan, Ahmad Dhani mulai mencoba narkoba di kontrakan yang jadi basecamp mereka waktu itu.
Tak hanya itu, mereka juga kerap mengonsumsi barang haram tersebut waktu menonton konser.