Gara-gara Pertanyaan Mertua, Noey Java Jive Jadi Produser Musik

JAKARTA, KOMPAS.com - Bassist band Java Jive, Noey Jeje, mengungkapkan cerita awalnya saat menjadi seorang produser musik.

Semua bermula dari mertua yang mempertanyakan pekerjaan Noey sebagai seorang musisi.

"Ditanya ibu mertua waktu umur 28-an lah. 'Nanti umur 30 mau ngeband terus?'" kenang Noey seperti dikutip Kompas.com dari video di kanal YouTube Rian Ekky Pradipta, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Noey Ungkap Rahasia Java Jive Bisa Solid Selama 28 Tahun

Noey Jeje sadar bahwa mertuanya mengerti pekerjaan sebagai musisi ada pasang dan surutnya.

Oleh sebab itu, Noey pun akhirnya berniat menjadi produser jika kariernya di Java Jive sudah mulai menurun.

"Ternyata di umur 30 saya menjadi produser," ucapnya.

Baca juga: Lirik dan Chord Mengejar Sinar Pagi - Java Jive

Kesuksesan Noey Jeje sebagai produser tidak didapat semudah membalik telapak tangan.

Perjuangan itu diawali dari membuat album kompilasi band di Bandung.

Dari album kompilasi tersebut, Noey sukses mengorbitkan Caffeine yang mempopulerkan lagu "Hidup Kan Damaikan Hatimu".

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Gadis Malam - Java Jive

Seiring dengan menurunnya popularitas Java Jive di kancah musik nasional, Noey pun diminta Indrawati Widjaja atau Bu Aci dari label Musica Studio's membuat album kompilasi baru.

Tangan dingin Noey sebagai produser musik mulai terbukti setelah menemukan talenta-talenta muda berbakat termasuk Peterpan yang kini berganti nama menjadi NOAH.