Pandji Pragiwaksono: Seharusnya Ahmad Dhani dan Jerinx Tidak Usah Dipenjara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Pandji Pragiwaksono berpendapat, kasus pencemaran nama baik yang menimpa musisi Ahmad Dhani dan drummer SID Jerinx.

Pandji berpendapat keduanya seharusnya tidak dipenjara.

"Yang terjadi sama Jerinx dan yang terjadi sama Ahmad Dhani, menurut gue mereka seharusnya enggak dipenjara, harusnya enggak sama sekali," kata Pandji seperti dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Senin (14/12/2020).

Menurut Pandji, dua perkara yang menimpa dua pesohor hiburan Tanah Air tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, bukan menempuh jalur hukum.

Baca juga: Deddy Corbuzier dan Ivan Gunawan Perang Billboard, Pandji Pragiwaksono: Skenario?

Musabab, kata Pandji, masih banyak pendapat yang lebih parah daripada Ahmad Dhani dan Jerinx bermunculan di publik tentang apa pun.

"(Seharusnya) enggak diapa-apain. Menurut gue harusnya ngobrol aja, selesain aja lewat obrolan," kata Pandji.

"Artinya kalau lu mengiyakan atau mengizinkan mereka dipenjara kayak gitu, ya peluang yang sama kan bisa terjadi sama lu. Lu aja ngerasa aman karena lu enggak terkenal, karena enggak ada yang melaporkan juga," ujar Pandji menambahkan.

Lebih dari itu, pemilik nama lengkap Pandji Pragiwaksono Wongsoyudo itu mengatakan diri sendiri tidak dapat mengontrol kebebasan pendapat di muka umum.

Baca juga: Reaksi Pandji Pragiwaksono Saat Disarankan Beli Laptop Seharga Rp 130 Juta

"Gue enggak ngerasa orang harusnya dipenjara karena pendapatnya bahwa pendapatnya salah, kecuali dia mengajak ya," tutur Pandji.

Apabila Jerinx dianggap mengajak seseorang, kata Pandji, seharusnya pembalasannya bukan penjara, melainkan kampanye.

"Tetapi tidakkah campaign bisa dilawan dengan campaign. Just find a bigger person, untuk mengkampanyekan, melebihi.

Untuk diketahui, Ahmad Dhani terjerat kasus pencemaran nama baik.

Baca juga: Pandji Pragiwaksono Masih Belajar dan Baca Banyak Buku soal Komedi

Sementara, Jerinx dinilai bersalah atas kasus pencemaran nama baik terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).