Cerita di Balik Singel Perdana Trio Lanjud, Satu Wajah Berjuta Ingatan

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebersamaan tiga penyanyi kawakan Tanah Air, yakni Ari Lasso, Anang Hermansyah, dan Judika sebagai juri Indonesian Idol kini berlanjut.

Mereka membentuk sebuah grup vokal bernama Trio Lanjud.

Menunjukkan keseriusannya, Trio Lanjud baru-baru ini melahirkan singel perdana mereka.

Bermodalkan popularitas dan kualitas suara yang mumpuni, Trio Lanjud ini diprediksi akan menghasilkan sumbangan besar bagi dunia musik Tanah Air.

Baca juga: Trio Lanjud Rilis Singel Perdana, Siapa Penciptanya?

Berikut fakta di balik singel perdana Trio Lanjud yang dirangkum Kompas.com:

1. Bergenre slow-rock

Di bawah label My Music Records, Trio Lanjud merilis singel pertama mereka berjudul "Satu Wajah Berjuta Ingatan".

Ketika menjadi juri Indonesian Idol mereka boleh terkenal sering berguyon, tetapi singel perdana mereka kali ini dapat dikatakan lahir dari keseriusan.

“Meski di atas panggung kami terlihat bercanda, tapi sebenarnya kalau di lagu kami serius banget,” kata Judika dalam webinar konferensi pers Trio Lanjud, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Dipertemukan Lewat Indonesian Idol, Ini Arti Nama Trio Lanjud

Selain itu, Ari Lasso juga menekankan genre dari singel terbaru mereka ini.

“Kalau di grup ya kami gabungkan unsur vokal dan komedi, kalau lagunya sih lebih ke slow-rock,” tutur Ari Lasso.

2. Asal mula nama Trio Lanjud

“Dari awal tahun rencana bentuknya. Kami gabungkan unsur vokal dan komedi. Ya intinya ingin ngetop lagilah,” ujar mantan personel Dewa 19, Ari Lasso.

Ucapan Ari Lasso lantas mengundang gelak tawa Judika dan Anang yang duduk di sebelahnya.

Baca juga: Trio Lanjud Rilis Singel Pertama Bertajuk Satu Wajah Berjuta Ingatan Sebagai Bukti Keseriusan

Sebagai informasi, nama Trio Lanjud diambil dari akronim nama mereka bertiga, yakni Ari Lasso, Anang dan Judika (Lanjud).

3. Diciptakan oleh Fredy Ahmad

Siapa sangka, meski personil Trio Lanjud terkenal sebagai pencipta lagu kawakan, singel pertama mereka ini ternyata diciptakan komposer Fredy Ahmad.

Hal tersebut dibenarkan Anang Hermansyah.