JAKARTA, KOMPAS.com - Grup idola asal Indonesia, JKT48 mengakui terdampak pandemi corona atau Covid-19.
Semua kegiatan dari JKT48 pun terpaksa batal dan sudah tidak dilaksanakan sejak akhir Maret 2020. Mulai dari pertunjukan teater, hand shake dan masih banyak lagi.
Pengumuman itu disampaikan oleh Melody selaku General Manajer JKT48 lewat kanal YouTube JKT48, Selasa (10/11/2020).
"Pada hari ini ada sebuah pengumuman penting mengenai JKT48 yang harus disampaikan. Oleh karena efek pandemi Covid-19 di Indonesia, kegiatan JKT48 jadi sangat sulit dijalankan sejak akhir bulan Maret, kata Melody dikutip Kompas.com, Selasa.
"Pertunjukan teater dihentikan, hand shake event dibatalkan dan banyak lagi hal yang membuat kegiatan JKT48 sangat terbatas," ujar Melody lagi.
Oleh karena berbagai macam pembatalan kegiatan, kerugian demi kerugian dirasakan oleh grup idol JKT48.
Baca juga: Tangis Yuri Eks JKT48 Tereliminasi dari Galeri MasterChef Indonesia Season 7
Melody berujar, seluruh cara telah dilakukan agar grup idola yang sudah berjalan sembilan tahun tersebut dapat bertahan.
Hingga akhirnya, mereka memilih untuk mengurangi jumlah member dan para staf untuk keberlangsungan JKT48 sendiri.
"Setelah berdiskusi terus menerus, hanya ada satu cara JKT48 bisa bertahan. Cara itu adalah pengurangan jumlah member dan staf JKT48. Agar grup ini tidak bubar, hanya itu satu-satu cara," tutur Melody.
"Kami memutuskan untuk melakukan perubahan skala besar atau restrukturisasi dalam grup ini," kata Melody melanjutkan.
Baca juga: Positif Covid-19, Febriola Sinambela JKT48 Jalani Isolasi Mandiri
Meski keputusan tersebut sangatlah berat, itu menjadi salah satu cara JKT48 untuk tetap berjalan.